Menunggu Bangunan roboh
MAJALENGKA – Anak-anak berseragam merah putih itu asyik saja bermain. Mereka tak menghiraukan usia gedung atau bangunan yang menjadi tempat aktifitas berlarian dan berloncatan.
Waktu istirahat bagi mereka, memang kerap diisi dengan gerak fisik. Masa-masa pertumbuhan dengan energi yang melimpah ruah usia dibawah 12 tahun, cukup membuat mereka seolah tidak ada beban hidup.
Tapi sekali lagi. Situasi mereka bermain di sebuah ruangan yang atapnya sudah bolong-bolong itu, dapat mengancam keselamatan. Mungkin pihak sekolah telah mengajukan. Tetapi anggaran belum juga turun. Atau apakah karena ada persoalan birokrasi dan diplomasi? Sehingga soal pengajuan perbaikan, seringkali menjadi problem, masalah klasik, yang hingga kini masih dapat dirasakan.
Era digitalisasi di tahun 2019 ini, yang katanya serba online dan mudah dilakukan serta serba cepat. Nyatanya, dalam hal birokrasi, lobi-lobi, diplomasi ke pihak jajaran pimpinan yang lebih atas, seperti persoalan abadi yang tak terjamah zaman era informasi cepat.
Apakah masalahnya politis, tak tahu juga. Sebab seringkali, masalah tanda tangan pengajuan profosal yang disetujui, hanya berputar dalam soal ITU. Tau lah maksudku. Aku tak mau sebut. Namun kalimat –fahamlah maksud saya— kerap sering terdengar dari obrolan pegawai pemerintah di tingkat dasar dan menengah.
Sepertinya, menunggu ada kejadian ambruk lebih dulu. Biasanya bangunan rusak akan segera tertangani secara masif dan cepat. Percayalah, ini bukan sangkaan. Ini hanya antispatif terhadap kemungkinan sebuah gedung, yang sudah berusia tua, dan layak mendapatkan perbaikan.
Aku tak mau sebut lokasi detailnya. Harus konfirmasi ke pihak yang bersangkutan. Oleh karenanya, aku tak sebut nama sekolah bangunan ini. Untuk konfirmasi pun, pihak sekolah –katanya sering ketakutan–terhadap oknum-oknum. Mereka berdatangan ke bangunan sekolah itu.
Ah, jadi serba salah. Mungkin untuk sementara, biarkanlah menunggu ambruk. Namun semoga ketika roboh itu, waktunya malam hari. Sehingga tak ada anak-anak di bawahnya. ( H Y)
Comment here