PENDIDIKANWISATA

Dua Malam Berjalan Majalengka-Tasikmalaya

Dua Malam Berjalan Majalengka-Tasikmalaya

Bagi pelajar yang aktif di Pramuka, pengalaman berkegiatan menjelajah, Kemah, membuat simpul dan membaca kode-kode morse‎ tentu terasa mengasyikan.

Termasuk program khusus seperti Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang harus dilakukan adik-adik Pramuka Penegak Laksana. Mereka harus berjalan kaki demi memenuhi program tersebut dan harus lulus.

Paedah dan manfaatnya, tentu saja akan dirasakan langsung. Secara fisik mungkin lelah, tetapi itu menyehatkan‎, karena tentu saja itu bukan kerja rodi. Ketika ada yang lelah, mereka pun beristirahat dulu. Ketika waktunya makan, mereka pun bareng-bareng makan di tengah keindahan nuansa alam yang mereka saksikan.

Di tengah jalanan, mereka bercanda dan tertawa untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan. ‎Terkadang sekedar menyanyi pun adalah hiburan yang tak akan dilupakan.

19 anak pramuka dari Pangkalan MANuroohman Howara Hadad di Kecamatan Malausma‎ menempuh SKU. Mereka berjalan kaki tiga hari dua malam. Rutenya, Desa Werasari-Malausma-Sukamantri-Curug Panjalu-lantas berakgir di Cingambul-Majalengka. Mereka berangkat hari Jumat pukul 13.00 dan tiba hari Minggu pukul 08.30 WIB (6-8/9/2019) di wilayah Cikijing dan Cingambul.

Pengalaman adik-adik pramuka tersebut juga baik secara mental maupun sisi psikologi. Secara mental mereka dibekali pengalaman langsung bagaimana berbaur dengan masyarakat. Serta menjaga kekompakan antar tim yang ikut berjalan kaki. Serta banyak hal lainnya.

Konon, pengetahuan dan ilmu yang didapatkan dalam kelas, diuji dalam pengalaman di lapangan itu. Nah, adik-adik Pramuka ini telah melewatinya. Selanjutnya, semoga kita diberi usia panjang, maka pengalaman itu akan menjadi nostalgia yang renyah. Dapat diceritakan ke teman-teman. Dan bisa reunian antara 19 anak tersebut, maupun dengan kakak-kakak pembina yang mendampinginya.

Secara sisi psikologi, berjalan kaki bersama teman-teman dan pembina, akan menimbulkan rasa empati bahwa kita hidup tak bisa sendirian. Meskipun impian pribadi patut diperjuangkan. Tetapi hakekatnya, sebagai manusia kita perlu berinteraksi.

Pelajaran menarik lainnya, adik-adik pramuka yang berjalan kaki dua malam menempuh Majalengka-Tasikmalaya itu, mereka mendatangi warga dan pemerintah desa. Mereka diuji berkomunikasi sekaligus meminta dengan sopan tanda tangan kepala desa atau pamong desa yang mereka temui.

Bahkan, mereka pun melaksanakan bakti sosial. Membersihkan sampah dan kegiatan positif lainnya. Lelah bercampur senang dan gembira adalah pengalaman hidup yang cukup berharga. ( IMR)

Comment here