BERITAWorld

75 Milyar Dana Luar Negeri, Siap Bangun Klinik Berkelas di Padahanten Sukahaji

Sistem Pengobatannya, Pasien akan Diajak Tandur, Ngoyos dan Rekreasi‎ ke Tempat Wisata

MAJALENGKA – macakata.com – Badan Ketahanan Nasional dan Internasional (BKNI) Republik Indonesia berencana membangun klinik pratama pelayanan pengobatan secara gratis. Lahan yang dipilih berada di Desa Padahanten Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Jawa Barat.

Pembangunan klinik gratis ini ‎memakan lahan seluas 5 hektar. Selain klinik, juga akan dibangun 100 hunian medical tourisme senior living.

Dana/anggarannya sendiri bukan berasal dari APBN maupun APBD, dana pembangunnnya ini berasal dari dana konsorsium kerjasama dari 202 negara di dunia. Target pengerjaan selesai dalam satu tahun, sehingga tahun 2021 mendatang harus telah rampung.

EDP BKNI RI, Gamal Abd. Kholik‎ mengatakan BKNI bersama Aliansi Praktek Dokter Mandiri Indonesia (APDMI) mempunyai program membangun seribu klinik di seluruh Indonesia. Program ini mengutamakan titik wilayah dari kategori Kabupaten/Kota yang sedang berkembang.

“Di Majalengka, kami memilih lokasi Padahanten Kecamatan Sukahaji. Akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektar. Kami hanya perlu perijinannya saja dari Pemkab Majalengka.” ungkapnya, seperti dilansir dalam laman citrus.id, Rabu 8 Januari 2020.

Gamal menambahkan sebagai gambaran, pembangunan klinik pratama ini akan konsen melayani pengobatan dari semua sisi, termasuk pengobatan psikologisnya.

“Dananya berasal dari 202 negara negara di dunia. Sudah disiapkan sebanyak 75 milyar. Bukan dana APBN atau pun APBD. Peruntukkannya bagi orang lanjut usia dan pasien panti jompo. “Ungkapnya.

Gamal menjelaskan pasiennya memang mengandalkan dari warga luar negeri, namun pihaknya memastikan bahwa untuk warga sekitar lingkungan klinik, warga yang termasuk strata kelas menengah ke bawah akan ditampung secara gratis.

“Kami tinggal menunggu Izinnya dari pemkab. Kewajiban pemkab Majalengk hanya soal perijinannya saja.” ujarnya.

Sementara itu, Korlap BKNI Jawa Barat, H. Asep Fardan Suryawirawan mengatakan proyek dan program ini merupakan agenda dari BKNI dan APDMI yang telah rutin dijalankan. Program membangun klinik yang akan menampung para lansia dan pasien panti jompo luar negeri.

“Gratis karena memang sudah ada yang membayar, ada lembaga penjamin dari tiap-tiap negara.” ungkapnya, masih dilansir citrus.id.

Asep menambahkan klinik Pratama ini akan menampung 700 tenaga kerja profesional yang meliputi dokter, staf dan pegawai teknis lainnya. BKNI RI memang konsen membangun di Kabupaten/Kota yang dinilai sedang berkembang.

“Para lansia dari berbagai negara ini nantinya akan diobati secara upgrade selama 3 bulan. Disela-sela pengobatan itu, pasien juga akan dilakukan pengobatan secara psikologis melalui diajak tandur dan ngoyos serta dibawa ke tempat wisata alam,” ungkapnya.

Terpisah, Asda bidang Pemerintahan Setda Majalengka, H. Abdul Gani mengatakan pihaknya akan mengkajinya lebih dulu. Kewenangannya dan yang menentukan adalah Bupati Majalengka.

“Yang menentukan adalah pak bupati.” ujarnya. ( Acil)

Comment here