BERITAWISATA

Surga Kopi Tersembunyi di Lemahputih

Banyak Tanaman Kopi di Lemahputih Mulai Dikembangkan

MAJALENGKA – macakata.com – Belum banyak yang mengetahui bahwa di Desa Lemahputih Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka Jawa Barat, bertebaran biji-biji kopi lokal berkualitas dunia diburu para pengusaha luar.

Kopi yang dihasilkan di dataran tinggi 900 meter hingga 1.200 meter, di Majalengka bagian selatan, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumedang serta Tasikmalaya ini, faktanya punya ciri khas tersendiri.

Kopi adalah kopi. Harumnya yang khas tak tergantikan oleh wewangian minuman lain. Bagi penghoby citarasa, kualitas kopi maupun rasa yang dihasilkan dari tanah Lemahputih ini justru paling dicari. Pengusaha-pengusaha kopi luar Jawa Barat mulai melirik sejak tahun 2016 lalu.

Petani kopi di Lemahputih, Nono mengatakan awal tahun 2020 ini merupakan momen yang tepat untuk menanam pohon kopi. Mereka kini semangat untuk menanam kopi, karena pasarnya dinilai menjanjikan.

“Mayoritas di sini petani dan berkebun. Kami menanam sayuran, tapi sejak empat tahun lalu, kami di Lemahputih ini mulai merawat dan memperbanyak tanam kopi. Selalu ada saja yang menanyakan kopi lokal. Mereka datang dari jauh.” ungkapnya, saat ditemui akhir pekan lalu, Minggu, 12 Januari 2020.

Nono menambahkan dirinya dan kebanyakan petani Lemahputih mengakui ada banyak pohon kopi tertanam tak terawat di wilayahnya. Mereka mengakui belum terlalu faham tentang bagaimana menghasilkan kualitas kopi setelah dipanen, namun pengusaha luar membelinya dengan harga mahal.

“Sejak 2017 lalu, kami semakin sadar, potensi kopi di sini punya pasar yang baik.” ujarnya.

Petani lainnya, Nurhayati mengatakan pada bulan Januari ini, di Lemahputih sedang ada dua momen. Yakni momen panen dan menanam kopi. Tanaman kopi yang sudah berusia dua tahun lebih saat ini sedang berbuah dan siap panen.

“Sementara di titik lainnya, kini kami sedang menanam kopi baru. Yang ditanam ini akan berbuah atau panen pada tahun 2021 mendatang,” ungkapnya.

Petani kopi lainnya, Nurdin menambahkan ā€ˇpohon kopi yang ditanam dengan ketinggian satu jengkal tangan orang dewasa ini, akan mulai tumbuh dan tinggi satu meter dalam kurun waktu satu tahun. Siap dipanen pada usia 1,5 tahun, sekitar bulan Mei 2021.

“Awal musim hujan memang sangat pas untuk musim menanam.”ujarnya.

Terpisah, sesepuh sekaligus Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lemahputih, Hadi Komara mengatakan empat tahun lalu tepatnya tahun 2016, dia dan para petani Lemahputih cuek-cuek saja pada tanaman kopi. Namun sekarang, setelah banyak pendatang yang mencari kopi lokal, ia pun tertarik untuk mengembangkan berbagi varietas kopi unggulan.

“Ternyata kopi di sini sangat potensial. Kami mulai menanam jenis kopi lainnya yang lebih berkualitas.” tandasnya. ( Acil)

Comment here