KULINERTravel

Usaha Keluarga Sejak 1973, Es Serut Gerdu Masih Dinikmati Pelanggan Setia

‎Meski Musim Hujan, Es Serut Gerdu Ini Masih Didatangi Pelanggan Setianya

CIREBON – macakata.com – Tanpa campur tangan pihak lain, usaha keluarga ini masih mendapatkan hati para pelanggan setianya. Apalagi jika cuaca sedang terik panas matahari, maka menikmati segelas penuh ukuran besar adalah kenikmatan yang luar biasa.

Mulai buka sejak pukul 09.00 WIB pagi, setiap hari, Karyono ‎(34) sudah siap menyapa pelanggan setianya. Es Serut Gerdu itu, biasanya akan sudah habis pada pukul 14.00 WIB atau 15.00 WIB sore, tergantung cuaca dan banyaknya yang singgah pada hari itu.

‎”Kecuali hari Jumat, kita buka setiap hari di sini.” ujarnya, di sela-sela melayani pelanggan setianya di warung sederhana pinggir jalan Raya Gegesik-Kaliwedi di Blok Gerdu Desa Gegesikkidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, Kamis, 16 Januari 2020.

Para pelajar, pedagang, ibu-ibu yang sudah melakukan perjalanan di sekitar tiga kecamatan Gegesik, Arjawinangun dan Kaliwedi pasti akan singgah untuk mereguk es serut dengan bahan gula merah aren alami ini.

“Tak tentu mas. Tapi biasanya akan habis jam 2 siang. Kalau hujan besar paling habis sore.” ujarnya.

Es Serut Gerdu ini, lanjut Karyono, sudah ada sejak tahun 1973 lalu. Merupakan usaha keluarga yang saat ini dijalaninya sudah menginjak usia 3 generasi.

“Saya sendiri baru 3 tahun melayani pelanggan setia. Usaha ini sudah turun temurun dan punya pelanggan tetap.” ungkapnya.

Karyono ‎menambahkan bahwa omset perharinya tidak begitu tentu, mengingat jualan apapun apalagi saat ini hujan terkadang turun setiap hari. Namun, dirinya bersyukur es serutnya selalu laku terjual.

“Sehari dapat Rp. 300 ribu. Sehari saya modal es yang dibuat dibekukan sendiri sebanyak 15 balok es besar. Kalau musim kemarau ya bisa lebih.” ungkapnya.

Sementara itu salah seorang pelanggan setia, Nia mengatakan menikmati es Serut Gerdu ini ‎akan lebih nikmat dengan mencampurnya bersama roti tawar atau tape yang dibungkus daun jambu air. Selain itu harga satu gelas besar es serut ini cuma Rp.4.000, -/porsi (gelas).

“Rasanya tak pernah berubah, dan gulanya masih menggunakan gula aren asli.” ungkapnya.

Untuk memudahkan pelayanan, Karyono dibantu asistennya, yang sepertinya masih anggota keluarga. Es yang sudah diserut disimpan dalam bejana dan tertutup rapat. Selanjutnya, jika ada yang datang memesan. Maka gelas besar ukuran teh besar, yang dipajang di depan langsung disambar.

Es yang telah dihaluskan itu kemudian dibaluri gula aren yang sudah dicairkan dalam teko. Selanjutnya dibubuhi jeli berwarna hijau. Sementara jika mau ditambahkan roti tawar, roti itu tinggal diambil sendiri oleh konsumen dalam tatakan yang ada di warung tersebut. ( MC- 03)

Comment here