BERITAGadgets

Siasati Ulah Nakal Napi Narkotika, Tim Lapas Rajia Setiap Hari

Ada Rakitan Mirip Ponsel dari 10 Komponen Terpisah dan Bisa Digunakan Komunikasi, Kalapas Ungkap Ulah-ulah Nakal Para Warga Binaan di Lapas Kelas II A Cirebon

CIREBON – macakata.com – Meski dalam tahanan, ratusan bandar dan pengedar yang ada di Lapas Narkotika Kelas II A Cirebon, masih saja ada yang bisa berkomunikasi dengan pihak luar.

Padahal, Kepala Lapas bersama timnya yang solid masih update/rutin melaksanakan rajia setiap hari. Lapas yang berada di wilayah Gintung Tengah Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon Jawa Barat ini, juga telah menyediakan sejumlah kamera pengintai di titik bagian dalam dan luar dinding.

Pernah ada kejadian, dari arah timur, ada benda yang terlempar dari luar. Setelah didekati asal suara tersebut, nyatanya benda itu adalah ponsel (handphone), yang diberati dengan batu, dan dililit menggunakan lakban.

Cerita lainnya, ulah nakal para napi dalam penjara super ketat tersebut, yakni pernah ditemukan ada sepuluh rangkaian barang elektronik, yang, jika dihubungkan satu sama lain, justru bisa digunakan untuk berkomunikasi layaknya ponsel dalam gengaman tangan.

‎”Kami kaget juga, ternyata ada napi yang bisa merangkai sepuluh komponen yang bisa berfungsi sebagai telpon. Awalnya, saya bersama tim tak pernah menyangka bahwa itu bisa digunakan komunikasi dengan pihak luar,” ungkap Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Cirebon, Jalu Yuswa Panjang, saat diwawancara jurnalis, Sabtu, 18 Januari 2020.

Jalu menceritakan kembali, ulah para napi nakal lainnya, yakni, pernah ditemukan tembok yang bolong namun tidak tembus. Tembok bolong itu hanya seukuran kepalan tangan,namun ditutupi kembali dengan kertas, yang kemudian mereka cat kembali dengan warna yang persis sama dengan warna dinding lapas.

“Awalnya, kami tak pernah mengetahui. Kami baru tahu ketika ada petugas kami yang tak sengaja bersandar dengan satu tangan, lantas tembok itu jebol. Sejak itu kamipun memeriksa dinding. Ternyata cukup banyak dinding bolong yang fungsinya menyimpan barang.” ungkapnya, didampingi pejabat KPLP Lapas, Bambang Hendra.

Sebagai langkah antisipasinya, lanjut Jalu, pihaknya kini membagi tim rajia setiap hari. Juga tim rajia mingguan. Ada tim siang dan tim malam. Semua petugas yang bertugas jaga pada shift tersebut, menyisir semua ruangan dan dinding yang ditempati para napi.

“Ada tim siang dan malam. Setiap hari kami rutin rajia.”ungkapnya.

Ditanya tentang pemberantasan narkotika, Kalapas Jalu menjelaskan bahwasanya hal itu harus dilakukan secara serempak dan bersama-sama dan dituntaskan pada saat itu. Sehingga jika menemukan ada informasi yang menyangkut narkotika di Lapas, harus dilakukan secara bersama-sama, jangan sendiri-sendiri.

“Hingga saat ini, kalau ada dari pihak manapun, mau memberantas narkoba, ayo kita tuntaskan bersama-sama.”ucapnya, juga didampingi pejabat baru, Arjiuna.

Sementara tercatat ada 5 kali pengungkapan kasus selama tahun 2019 lalu.

Selanjutnya, Kalapas Jalu mengucapkan selamat kepada pejabat yang baru maupun pejabat lama yang dipromosikan ke tempat baru. Selama ini, pejabat lama yang ada dan bertugas di Lapas Gintung diakuinya cukup berkinerja baik.

“Mengingat, open bidding tersebut, juga salah satunya harus ada rekomendasi dari Kalapas. Dan saya nilai semua yang tugas di sini baik. Makanya promosi jabatan.” ujarnya tersenyum.

Jalu berharap dengan adanya pejabat baru yang menggantikan pejabat lama, ada harapan baru, kinerja baru dan pencapaian baru. ( MC-03)

Comment here