BERITAEKONOMI

Se-Bojong Kulon Rugi Milyaran Akibat Banjir

Foto Dokumentasi Pemdes Bojong Kulon Sewaktu Banjir Awal Februari 2020

CIREBON – macakata.com – Akibat genangan banjir yang terjadi pada Kamis-Jumat, 6 dan 7 Februari 2020‎, Desa Bojong Kulon Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon mengalami kerugian yang ditaksir mencapai milyaran.

Dampak banjir dengan ketinggian mencapai lutut dan pinggang orang dewasa itu, juga merugikan sejumlah pengusaha. Rentetan cerita seperti kain satu truck siap kirim terendam semuanya, sehingga harus dikeringkan terlebih dahulu dan dirapihkan kembali. Sementara proses tersebut cukup lama.

Selain kain yang satu truck, sejumlah warga juga kehilangan surat-surat penting berharga yang berkaitan dengan perbankan, rusak karena tidak dilaminating, sebagian hilang terbawa arus air banjir.

Hingga saat ini, sejumlah toko atau kios seperti warung yang berkaitan dengan sembako dan makanan olahan kue basah masih belum buka, alias masih tutup.

Salah seorang warga di Dusun Karang Mancol, Madi menceritakan dirinya membenarkan bahwa akibat banjir pekan lalu itu, pihaknya mengalami kerugian hingga ratusan juta. Sebagian kios dan garasi termasuk mobilnya ikut terendam air banjir.

“Kalau dihitung bikin stres, cukup banyak kerugian akibat banjir pekan lalu itu.”ungkapnya, saat ditemui di kantor Desa Bojong Kulon, Rabu, (12/02/2020).

Hal senada diungkapkan ‎Kasi Pemerintahan (Mandor) Bojong Kulon, Johari didampingi Kasie Urusan Umum, Zaenl Arifin mengatakan hal yang sama. Kerugian akibat banjir di desa tersebut dianalisa mencapai milyaran.

Prasarana jalan desa rusak, serta 70 persen alat rumah tangga dinyatakan rusak dan masih dalam proses pemulihan.

“Dalam catatan kami kerugian bukan ratusan juta lagi, tapi milyaran. Hingga saat ini masih banyak toko atau kios yang belum buka, alias masih tutup.”ungkapnya.

Johari menambahkan berdasarkan catatan terakhir hasil rekap dan pendataan dampak banjir se-Desa Bojong Kulon, tercatat ada 545 rumah terendam dengan 760 Kepala Keluarga dengan total jiwa 2.280 orang.

“Areal sawah juga terendam sebanyak 70 hektar lebih di samping fasilitas umum lainnya seperti musola, masjid dan bangunan sekolah dasar, juga madrasah ibtidiyah,” pungkasnya.

Ribuan buku mata pelajaran di depan sekolah dasar juga terlihat masih dijemur di teras-teras halaman sekolah, ketika sinar matahari pagi hingga siang hari dirasa menyengat, buku-buku sengaja dijemur. Namun, buku-buku itu akan segera kembali diangkut, ketika melihat ada awan hitam yang mendung. ( MC-03)

Comment here