BERITAPENDIDIKAN

Belajar Harus Punya Sosok Guru

Wagub Jabar Uu : Remaja Masjid Harus Pandai Komputer. Remaja Belajar Literasi Digital, Namun Tetap Diingatkan Supaya Jangan Terlalu Berguru pada Internet

MAJALENGKA – macakata.com – Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum meminta para remaja Indonesia, khususnya di Majalengka, untuk terus belajar dan rajin membaca. Hanya saja, pihaknya menyarankan supaya remaja belajar langsung kepada sosok guru. Jangan hanya belajar dari internet secara langsung.

“Saat ini, pesatnya informasi digital membuat informasi apapun sudah tersedia di internet dengan sangat cepat dan mudah. Akan tetapi, belajar itu sejatinya harus punya sosok guru. Dengan cara belajar langsung kepada sosok guru, ada nilai barokah dan manfaat yang bisa diambil,” ungkapnya, saat menghadiri cara literasi digital yang digelar di aula Kemenag, Senin,17 February 2020.

Wagub menambahkan pihaknya mengharapkan setiap remaja masjid yang ada di Majalengka menguasai teknologi, namun tetap harus berakhlakul karimah.

“Pintar tapi tidak berakhlak akan dikucilkan masyarakat. Oleh karenanya, tetap harus pandai, pintar tapi juga beraklahkul karimah. Sebagaimana Rosulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak,”ujarnya.

Wagub Uu juga menekankan poin penting lainnya bagi para remaja masjid yang mengikuti pelatihan dan worskhop literasi digital ini, selain harus mampu mengusai teknologi komputer, remaja masjid juga harus pandai berpidato dan berkomunikasi. Selain itu, remaja masjid juga harus mampu bekerjasama. Juga, harus mempunyai keimanan dan ketaqwaan yang berakhlakul karimah.

“Remaja masjid juga harus bisa pidato dan pandai ngobrol. Jangan banyak diam. Harus pintar berkomunkasi dan berorganisasi. Dengan begitu akan terbentuk jaringan yang kuat dan informasi terserap, namun bisa menyampaikannya kembali kepada orang lain.” ujarnya.

Kedubes Amerika, Public Affairs Section, Kresna Soegio mengatakan ‎pelatihan dan workshop di Majalengka ini merupakan kota yang kedua setelah Ciamis. Selanjutnya akan diadakan di wilayah Cirebon. Harapannya, para remaja di Majalengka bisa lebih bijak dalam penggunaan internet, terutama dalam penggunaan di dunia media social.

“Pelatihan ini semoga lebih bermanfaat untuk para remaja. Lebih bijak dalam penggunaan media sosial.”ungkapnya.

Terpisah, Budayawan Majalengka, Rahmat Iskandar mengatakan pihaknya juga merasa prihatin dengan liarnya informasi di media sosial, yang dampaknya terasa dan mulai merasuki kalangan remaja. Oleh karenanya, pelatihan dan workshop literasi digital ‎ini, merupakan upaya untuk mengantisipasi sekaligus mengedukasi.

“Memang hingga saat ini belum ada data, tentang remaja Majalengka, terkait penyimpangan penggunaan medsos, namun pelatihan ini semoga bisa membuat remaja lebih bijaksana dalam berinternet. Saya sepakat dengan pak Wakil Gubernur, jangan menelan informasi mentah-mentah, belajar itu harus punya sosok guru.” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Remaja Masjid Jawa Barat, Pandu mengatakan remaja masjid menjadi target program ini untuk membentuk literasi remaja lebih sehat dalam bermedsos. Selama ini masjid masih menjadi tempat yang ideal untuk membentuk karakter dan kepribadian, sekaligus tempat menggali ilmu.

“Ini nantinya akan menjadi konsistensi dan merupakan langkah yang baik untuk menangkal hoaks,” tandasnya.

Acara seminar dan workshop literasi digital di Majalengka ini berlangsung selama dua hari,17 dan 18 February 2020. Giat yang bernama Ramatlika atau kepanjangan dari remaja masjid digital bangun solusi sosial ini melibatkan seratus lebih peserta kalangan remaja masjid Majalengka. ( Rick)

Comment here