Imbas Corona Masker Sulit Dicari
MAJALENGKA – macakata.com – Imbas masuknya virus corona di Jawa Barat, apalagi paska 69 WNI yang lewat di Bandara Kertajati Minggu malam, masker atau penutup mulut dan hidung kini sulit dicari.
Penelusuran di sejumlah apotek di Majalengka Kota, banyak warga maupun kalangan pelajar yang mendatangi apotek harus gigit jari, karena stok masker sudah tidak ada.
Salah seorang pemuda, Yanto (36) mengatakan dirinya sengaja mencari masker, karena memang ingin melindungi diri dari serangan virus flu. Ia mengaku cukup tersugesti dengan adanya informasi virus corona yang sudah masuk ke Jawa Barat.
“Saya nyari ke beberapa apotek, gak ada terus. Katanya stok habis. Kemana lagi saya harus nyari masker?” ujarnya, Selasa, 3 Maret 2020.
Yanto menambahkan ia terbiasa menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Tujuannya untuk menghindari dari serangan angin dan debu. Saat ini Pemerintah Jawa Barat telah menetapkan wilayah Jabar siaga satu untuk virus Corona (COVID-19).
Sementara itu, sejumlah karyawan apotek yang berada di wilayah sekitaran pendopo Majalengka, pihak apotek mengakui stok masker tidak ada, karena habis terjual. Untuk harga masker satu bok mencapai Rp 250 ribu. Sedangkan, harga per-1 pcsnya, sekitar Rp 3 ribu. Harganya terus meningkat sejak Februari tahun ini.
“Banyak warga yang mencari masker. Saat ini stok masker di apotek kami sudah hilang sejak satu bulan terakhir ini,” jelasnya.
Sementra itu, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi mengatakan pihaknya akan menggelar rapat koordinasi terkait penyebaran virus Corona yang kini sudah memasuki wilayah Jawa Barat. Hal itu sebagai bentuk tindaklanjut perintah Gubernur Jawa Barat telah menyatakan Siaga 1 menyikapi virus Corona.
“Kami siap menggelar rapat koordinasi dengan forkopimda, DPRD, para Kepala Dinas, Camat, Para Kepala Puskesmas dan Direktur Rumah Sakit. Itu untuk menindaklanjuti perintah Gubernur.” ungkapnya.
Bupati menjelaskan pihaknya telah menginstruksikan kepada pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan agar menyiapkan tindakan sedini mungkin. Hal itu sebagai upya untuk menindaklanjuti jika ada warga Majalengka yang terjangkit.
“Kasus di Depok itu pembelajaran kita. Kita menyiapkan langkah antisipatif. ” ujarnya.
Bupati menambahkan, sebagai tindaklanjut arahan Gubernur Jawa Barat, pihaknya juga telah memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja untuk mendata jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) di setiap perusahaan di Majalengka. Saat ini tercatat ada sekitar 108 pekerja tenaga asing di perusahaan di Majalengka, yang kebanyakan dari Tiongkok dan Taiwan.
“Kepala Dinas Tenaga Kerja sudah dipanggil, ada 108 TKA di perusahaan-perusahaan yang ada di Majalengka. Kita sudah petakan.” tandasnya. ( MC-02)
Comment here