Pemkab Majalengka Bentuk Tim Crisis Centre Corona
MAJALENGKA – macakata.com – Untuk mengantisipasi isu global virus corona, Pemerintah Kabupaten Majalengka segera membentuk tim Crisis Centre Corona, yang sekretariatnya berada di kantor Dinas Kesehatan.
Hal ini terungkap dalam rapat kordinasi dengan unsur Muspida, yang melibatkan OPD, terkhusus pihak RSUD Majalengka dan Cideres serta para kepala Puskesmas se-Majalengka.
Kesimpulan rapat kordinasi yang dibacakan langsung oleh Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi mengatakan hasil rapat tersebut menghasilkan sejumlah poin yakni Dinkes saat ini menyediakan 150 ribu lebih masker. Dan akan ditambah dengan cara mengambil 90 ribu masker ke Dinkes Jabar. Untuk semua masyarakat supaya tetap menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
Serta yang tidak kalah pentingnya yakni kepada pihak rumah sakit agar mempersempit ruang informasi, manakala ada penemuan gejala yang mengarah pada virus corona.
“Cukup satu orang saja yang berwenang mengeluarkan statmen, yakni orang yang termasuk tim crisis center corona virus. Pihak rumah sakit agar menahan diri, untuk jangan terlalu mengumbar informasi. Apalagi diumumkan. Jangan senang ekspos. Tangani saja dulu. Laporkan kepada pimpinan,” ujar Bupati, dihadapan para kepala dinas dan direktur rumah sakit, di gedung Yudha, komplek pendopo Majalengka, Rabu, 4 Maret 2020.
Bupati menambahkan pihaknya juga bekerjasama dengan pihak Polres Majalengka untuk mengantisipasi adanya penimbunan masker. Serta kepada para kepala puskesmas agar selalu stan by, harus selalu berada di tempat. Pihaknya menyatakan status puskesmas siaga satu mulai sekarang.
“Tahan dulu untuk bepergian. Apalagi dengan alasan piknik, kecuali untuk soal mendesak, itu pun harus sudah seijin saya. Kami juga menyediakan anggaran darurat, manakala ada kejadian luar biasa, anggaran tersebut boleh digunakan. ” ujarnya.
Kapolres Majalengka, AKBP. Bismo Teguh Prakoso menyatakan sebelumnya pihaknya telah melakukan upaya dengan cara mendatangi sejumlah apotik, minimarket untuk memeriksa stok masker, termasuk memerintahkan kepada setiap Polsek untuk mendata persediaan masker di wilayahnya.
“Dalam catatan laporan kami, masker yang masih banyak itu ada di wilayah Bantarujeg. Bagi wilayah yang kurang masker, mungkin bisa sharing dengan Bantarujeg. Tentu bagi yang menimbun, kami akan segera menangkapnya dan memprosesnya secara hukum,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua MUI Majalengka, KH. Anwar Sulaeman mengatakan isu virus corona ini bukanlah sebuah laknat, melainkan sebagai tadzkiroh atau peringatan dari yang Maha Kuasa kepada dunia. Pihaknya telah menerima instruksi dari MUI pusat supaya masyarakat lebih banyak beristigfar, mengucapkan Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiiun. Dalam edaran instruksi MUI itu masyarakat juga diminta agar membiasakan wudlu lebih lama.
“Contohnya, yang biasanya berkumur-kumur cuma sekali, sekarang harus tiga kali. Edaran MUI Pusat juga menyarankan supaya lebih banyak sodaqoh, terutama pada hari jumat, karena sodaqoh bisa menghindari malapetaka. Serta dalam sholat di rokaat terakhir agar membaca doa Qunut,” ungkapnya.
KH. Anwar juga menginformasikan bahwasanya video yang sudah beredar di internet, yang mengulas masjidilharam sepi, itu adalah hoaks. Pihaknya telah berkordinasi dan mendapatkan video versi lainnya yang menggambarkan bahwa masjidilharom secara keseluruhan dari berbagai sudut, hingga saat ini masih ramai dan banyak yang thowaf mengelilingi Ka’Bah.
“Thawaf di masjidilharom itu masih banyak orang. Video yang menyatakan sepi thowaf adalah hoaks.” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, Alimuddin mengatakan adanya informasi yang beredar bahwa ditemukan satu orang terkena virus corona itu tidak benar. Orang tersebut saat ini kondisinya sudah membaik.
“Hasil diagnosa hanya paru-paru biasa. Jadi bukan kena virus Corona. Sebagai langkah antisipatif kita rujuk ke rumah sakit di Cirebon,” ungkapnya. ( MC-02)
Comment here