Direktur Digital Bussines Telkom Indonesia Didampingi Anggota DPR RI Komisi VIII di Pesantren Al-Mizan
MAJALENGKA – macakata.com – Telkom Indonesia bekerjasama dengan Pesantren Al-Mizan di Desa Ciborelang Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka diharapkan menjadi pesantren yang go-digital di Indonesia.
Selain pesantren al-Mizan, pesantren-pesantren lainnya di Indonesia juga harus melek teknologi untuk menghadapi perubahan yang semakin kentara. Teknologi informasi ini makin pesat berubah di era modern yang serba digital.
Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, pihaknya sengaja menyasar ke sejumlah pesantren, sebagai langkah awal untuk mengenalkan digital di era modern seperti sekarang ini. Pesantren Al-Mizan adalah salah satu contohnya. Diharapkan menjadi contoh bagi ponpes lainnya, di Jawa Barat maupun Indonesia.
“Pesantren merupakan basis masyarakat yang sangat kuat di Indonesia. Ponpes Al-Mizan ini diharapkan mampu untuk menghasilkan produk-produk pembelajaran yang dikenal melalui teknologi,” ujarnya, di sela-sela kegiatan pesantren digital di Ponpes Al-Mizan, Kamis, 5 Maret 2020.
Faizal menambahkan Ponpes Al-Mizan merupakan ponpes NKRI yang mengenalkan keterbukaan dan menyebarkan kebangsaan nasionalisme. Sehingga diharapkan dapat menjadi percontohan bagi ponpes lainnya.
“Kami memberikan laboratorium komputer yang bisa dimanfaatkan untuk semua siswa di pesantren ini. Santri harus belajar teknologi masa kini,” ujarnya.
Faizal menambahkan santri yang merupakan penerus bangsa ini diharapkan bisa melek terhadap era digital yang semakin canggih dan pesat. Pihaknya menyediakan fasilitas laboratorium komputer serta rumah kreatif pesantren.
“Ada sekitar 50 pesantren yang nantinya akan diajak dan diberikan Pesantren Go-Digital seperti di Al-Mizan ini,” tandasnya.
Faizal menjelaskan dalam catatannya ada sekitar 2.000 pesantren di Indonesia. Pesantren merupakan centra-centra produktif yang seharusnya bisa go-digital.
“Pesantren juga bisa menghasilkan produk informasi-informasi yang baik. Tidak hanya untuk Indonesia tetapi untuk masyarakat seluruh dunia.” ungkapnya.
Sementara itu, Pembina Ponpes Al-mizan, KH. Maman Imanulhaq mengatakan kegiatan ini merupakan terobosan yang penuh inovatif oleh Pemerintah Indonesia. Bila sudah digital, maka pesantren dapat menggunakannya untuk keperluan penyebaran informasi yang positif, khususnya ke-Islaman yang ramah, toleransi dan damai.
“Teknologi informasi dan komputerisasi yang dikuasai oleh anak-anak santri, tentunya akan memperkuat nilai kebangsaan. Anak-anak santri juga bisa berdakwah dengan lebih percaya diri di dunia internet,” ungkapnya.
Maman, yang menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi VIII ini menambahkan pihaknya mensuport perusahaan BUMN yang peduli terhadap sekolah pesantren, agar skill dan kemampuan anak-anak santri juga sejajar dengan sekolah lain dan mampu bersaing dengan sekolah umum.
“Dengan menguasai teknologi, anak-anak santri juga punya skill dan punya kemampuan, terutama anak-anak untuk berdakwah secara ekonomi, sehingga dapat mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah ala pesantren,” tandasnya. ( MC-02)
Comment here