Dua Pekan Ini, Pasar Tradisional Terus Dipantau
MAJALENGKA – macakata.com – Libur sekolah selama dua pekan tidak serta merta meliburkan aktifitas pasar tradisional. Alasannya, perekonomian tersebut menjadi jantung kebutuhan yang setiap orang harus memenuhi kebutuhan dapurnya.
Namun, akibat dari instruksi langsung dari pimpinan, setingkat Gubernur dan Bupati, maka selama dua pekan ini, selama libur sekolah akibat krisis global Covid 19, pasar tradisional akan terus dipantau. Hal ini menyusul ada indikasi harga-harga kebutuhan barang pokok merangkak naik.
Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi mengatakan aktifitas dan kegiatan kerumunan di pasar, tentunya tidak bisa dihentikan secara total, mengingat hal itu sangat berkaitan dengan kebutuhan ekonomi masyarakat.
“Saya minta Dinas Perdagangan terus memantau pergerakan harga, agar tidak ada gejolak atau hal yang tidak diharapkan,” ujanya, Minggu sore, 15 Maret 2020.
Bupati meminta kepada masyarakat Majalengka untuk tetap tenang dalam menghadapi permasalahan virus corona. Pihaknya menyarankan agar warga membiasakan hidup sehat dengan menjaga lingkungan.
“Jika ada gejala bisa menghubungi call center di 112 atau segera bawa ke puskesmas terdekat.” tandasnya.
Sementara itu, aktifitas di pasar tradisional, salah satunya di Pasar Cigasong masih seperti biasanya. Untuk harga-harga sembako masih di angka normal. Hal itu bisa disaksikan di halaman luar kantor UPTD Pasar Cigasong yang menampilkan harga-harga kebutuhan pokok secara digital.
Hanya saja, untuk harga buah-buahan lokal saat ini harganya melonjak dua kali lipat, mengingat buah-buahan impor sudah tidak dikirim sejak dua pekan lalu. Imbasnya, buah-buahan lokal laku keras. Menurut para pegawai pasar, harga buah-buahan tidak termasuk kebutuhan pokok, sehingga tidak dipantau secara resmi.
Salah seorang penjual buah di pasar Cigasong, Tatang mengatakan pihaknya mengakui bahwa masyarakat saat ini lebih memilih buah lokal untuk menjaga kesehatannya. Meski diakuinya harganya lebih mahal.
“Masyarakat lebih memilih buah lokal. Alhamdulillah penjualan buah lokal cukup laku. Buah impor sudah tidak ada, karena memang tidak ada yang mencarinya. Kalaupun ada yang ngirim, sebagai penjual saya menolaknya, tidak ada konsumen yang menanyakan buah impor.” ungkapnya. ( MC-02)
Comment here