Dari Pintu ke Pintu, Bos Kridit Bersama Muspika, Didampingi TNI-Polri Membagikan Masker dan Sembako untuk Karyawannya yang Mengisolasi Secara Mandiri
MAJALENGKA – macakata.com – Himbauan untuk memakai masker rupanya tak sejalan dengan kondisi masyarakat. Selain sulit didapatkan, harganya sangat mahal. Kalaupun mau beli, warga kesulitan untuk mendapatkan masker jenis kain maupun masker bentuk lainnya.
“Bagaimana mau pakai masker, belinya saja susah. Untung ada yang bagi-bagi masker. Setidaknya himbauan pemerintah, bisa saya ikuti. Dua hari lalu saya berusaha mencari masker, cuma susah dapatnya,” ungkap sejumlah warga, salah satunya Ceceng, di Desa Weragati Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka, Kamis, 9 April 2020.
Begitupun kalangan ibu rumah tangga. Banyak diantara mereka yang mau pergi ke sawah ataupun ke pasar, tidak memakai masker. Ketika ditanya oleh Kepala Desa Weragati, warga tersebut bilang, susah nyari masker.
“Katanya susah nyari masker.Terus belinya dimana. Maka, kita, dengan suport pengusaha, bagi-bagi masker gratis kepada warga. Juga ada pembagian sembako kepada mereka, yang tengah menjalani isolasi diri di rumah selama 14 hari.” ujar Kepala Desa Weragati, Dodi, di sela-sela pembagian masker, Kamis siang.
Pembagian masker dan sembako bagi yang sedang menjalani isolasi diri itu, adalah, karena, di wilayah Weragati, sedikitnya tercatat nyaris tiga ribu warga pemudik yang datang pekan lalu dari Jabodetabek. Tak mengherankan jika Weragati itu, menjadi episentrum dan kecemasan tertentu bagi warganya.
Pembagian masker dan sembako ini juga didampingi unsur Muspika didampingi Camat, TNI, Polri dan unsur tenaga medis Puskesmas Waringin Kecamatan Palasah.
Sebagai bentuk kesadaran diri atas sosialnya, Bos Kriditan di Desa Weragati Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka ini, sengaja membagikan sembako dan masker gratis. Dan hal itu sudah ia terapkan sejak pemudik pertama, tanggal 30 Maret 2020 lalu, pemudik yang mengisolasi diri tersebut diberi sembako setiap harinya.
Ia merasa terpanggil untuk mengulurkan tali asihnya, dengan cara mengirimkan kebutuhan dapurnya. Sembako berisi beras, minyak goreng, telor, terigu dan sejumlah mie itu, diperuntukkan bagi para terdampak covid 19 atau pemudik yang baru datang dari zona merah.
Terutama yang menjadi karyawannya, yang baru saja mudik dari kota-kota besar di Jabodatabek atau zona merah pandemi wabah Corona.
Bos Kriditan asal Weragati, Rudi mengatakan, dengan melakukan pembagian masker dan sembako tersebut, pihaknya mengajak kepada bos lainnya atau kalangan lainnya, untuk ikut berbagi dalam hal pangan maupun masker.
“Pemerintah mewajibkan untuk memakai masker, namun warga tidak punya masker. Inilah momen yang tepat untuk berbagi,” ujarnya.
Rudi menambahkan pihaknya juga membagikan sembako sebagai bentuk kepedulian dirinya, untuk pemudik yang mengisolasi diri. Isolasi membuat warga tersebut tidak boleh keluar rumah, sehingga memutuskan pintu untuk mendapatkan rizqi, yang selama ini menjadi mata pencahariannya.
“Saya mengajak kepada yang lainnya, mari ulurkan tangan. Yang mengisolasi diri itu bukan kemauannya. Tapi menjaga diri sesuai anjuran pemerintah. Jadi mari kita bantu oleh yang mampu,” ungkapnya.
Rudi menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya bukanlah ujub ataupun sombong, namun karena momen yang mengharuskannya untuk segera berbagi.
“Untuk sembako, diberikan setiap hari. Itu sebagai rasa tanggungjawab sosial saya kepada karyawan, yang mengisolasi diri di rumahnya.” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Waringin, Mulyana Alamsyah mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Pihaknya juga menjelaskan terkait kedatangan rombongan Kapolres dan jajarannya ke Weragati (Rabu, 8 April 2020) adalah untuk memberikan sembako kepada keluarga yang sedang menjalani isolasi diri.
“Di Kecamatan Palasah, maupun Weragati, itu tidak ada yang positif. Hasil pemeriksaan para pemudik negatif. Yang ada cuma gejala sakit batuk ringan saja. Belum ada yang mengarah ke gejala Corona. Namun, kita harus tetap waspada. Caranya dengan memakai masker dan jalani pola hidup bersih dan sehat.” ujarnya. (MC-02)
Comment here