Perawat Itu Positif Corona, Tetangga Satu Desa Panik, Tim Medis Mengedukasi
MAJALENGKA – macakata.com – Warga satu blok di salah satu desa di wilayah Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka terlihat panik sejak kemarin malam, Selasa, 21 April 2020.
Sebaran hasil metode PCR yang menunjukkan positif, sudah berlalu lintas tadi malam melalui via chating group Whatsapp, Facebook dan sosial media lainnya.
Siang tadi, ketika tim petugas medis mendatangi rumah tersebut, sang ibu perawat terdengar menangis sesenggukan, sambil terus melakukan penjemuran cucian busana di depan rumahnya. Sang ibu terus menangis sekira lima belas menit lebih.
Tim medis yang berpakaian lengkap hazmat dan APD yang berdatangan, menambah ketakutan tetangga rumah perawat, yang positif berdasarkan metode Polymerase Chain Reaction atau PCR.
Bahkan, satu tetangga, rumahnya depan perawat itu, masih usia remaja, memberanikan diri bertanya. Dia mendatangi Kepala Puskesmas, yang tengah sibuk memberikan edukasi kepada keluarga, juga terlihat mengatur petugas medis, melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar rumah itu.
Remaja ini menanyakan secara langsung tentang bagaimana seharusnya menyikapi situasi ini sebagai tetangga, menyusul adanya hasil positif PCR, yang merupakan teman sekaligus tetangganya.
Kepala Puskesmas Waringin, Mulyana Alamsyah memberikan penjelasan. Intinya harus tetap menjalankan sosial dan fisikal distancing. Serta selalu harus memakai masker ketika keluar rumah.
“Jangan lupa menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih. Cuci tangan setelah beraktifitas dan memegang apapun. Perbanyak konsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin C,” ujarnya di dekat rumah perawat, salah satu desa di Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka, Rabu siang, 22 April 2020.
Menurut Kapus Waringin, yang bersangkutan saat ini diisolasi di rumah sakit wilayah Cirebon. Hal itu sebagai upaya untuk menghindari penyebaran Covid 19.
Penyemprotan disinfektan dilakukan di rumah perawat dan rumah tetangganya, serta melakukan rapid tes terhadap delapan orang, yang telah tak sengaja kontak dengan perawat itu. Pemeriksaan memakan waktu tiga jam lebih.
Kartu Keluarga (KK) dan fotokopi KTP dibawa tim petugas. Jaga-jaga data sebagai acuan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Sementara itu, berdasarkan Kartu Keluarga, perawat yang positif PCR itu, merupakan anak bungsu. Dia masih berusia kurang dari 30 tahun. Seorang pria yang masih muda dan mandiri.
Menurut tetangga lainnya, perawat tersebut terakhir kali terlihat pada dua hari lalu, sedang duduk lunglai sekira jam sembilan pagi, di teras depan rumahnya. Tetangga tersebut melihatnya batuk-batuk dan terlihat lemas.
“Dia kerja shif malam. Suka datang pagi sekitar jam 08-an. Namun suka ngopi dulu di depan rumah. Dia batuk-batuk. Namun sejak kemarin sudah tak terlihat lagi.” ungkap sang tetangga perawat.
Pantauan di lokasi, tetangga rumah perawat, yang tadinya tidak memakai masker, kompak mengenakan masker. Hal itupun diperkuat oleh aparat desa yang membagi-bagikan masker gratis. Bahkan, satu blok tersebut ditutup untuk warga luar.
Dokter Umum Puskesmas Waringin, Dr. Huda Ginanjar mengatakan, delapan orang anggota keluarga perawat, yang telah tak sengaja kontak langsung, saat ini telah dilakukan proses rapid tes, hasilnya negatif.
“Semua anggota dan sanak keluarga, jumlahnya delapan orang, telah di rapid tes. Hasilnya negatif,” ujarnya.
Huda mengingatkan kepada para tetangga rumah perawat, supaya tetap menjalani perilaku hidup bersih dan sehat, tetap menggunakan masker dan berolah raga serta berjemur di tengah paparan sinar matahari.
“Tetap lakukan anjuran pemerintah, tidak usah panik. Posisi perawat yang bersangkutan saat ini diisolasi di wilayah Cirebon.” Tandasnya.
Sebelumnya, tim gugus penanganan Covid 19 Kabupaten Majalengka menyerahkan bantuan peralatan berupa Masker, Hazmat dan Alat Pelindung Diri (APD) di Posko Tanggap Darurat Covid 19 Kecamatan Palasah. Bantuan itu diberikan H. Edi Anas Djunaedi. Diterima oleh Camat Palasah, Munajat Subiyantara. ( MC-02)
Comment here