Karang Taruna Bekerjasama dengan Kampus UPI, Program Pelatihan Ini Mengusung Tema Edukasi Wisata Olahan Makanan Tahu dan Tempe
MAJALENGKA – macakata.com – Dalam dua bulan ini, Karang Taruna Mekar Jaya Desa Cisambeng sibuk mempersiapkan diri. Mereka akan menyambut dosen dari kampus UPI dan warga Rusia. Karang Taruna pun, lantas menggandeng Komunitas Pabrik Tau dan pemerintah desa.
Kesibukan itu cukup beralasan, karena orang Rusia akan meneliti langsung produk tahu dan tempe yang ada di Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Persoalan muncul, karena sebagian diantara tamu tersebut akan menginap di rumah warga Cisambeng, mereka hanya mau makan makanan khusus yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, tidak berkenan jika disuguhi makanan yang ada daging-dagingnya. Semuanya harus vegetarian, seperti halnya produk tahu dan tempe yang berbahan dasar kacang.
Penegasan ini dibenarkan oleh Kepala Desa Cisambeng, H. Eros Surjadiningrat. Pihaknya membenarkan saat ini tengah sibuk mempersiapkan kedatangan tamu dari warga luar negeri yakni orang Rusia. Program ini digagas dan diusulkan oleh Karang Taruna Mekar Jaya Cisambeng.
“Sebagai tuan rumah, sudah selayaknya kita membahagiakan tamu. Rapat ini dalam rangka persiapan menyediakan makanan yang serba sayuran. Serta keseriusan kami dengan program pelatihan ini,” ujarnya, tadi malam, Rabu, 17 Juni 2020.
Sekretaris Komunitas Pabrik Tau, H. Eman Sulaeman mengatakan rencana tersebut sebetulnya telah diwacanakan oleh Karang Taruna untuk dua tahun ke depan, hanya saja, secara tak sengaja, ada program dari kampus UPI dengan tema yang sama.
“Gayung bersambut, Majalengka terpilih sebagai tempat penelitian. Mereka memilih di kita, di Cisambeng Kecamatan Palasah ini,” ujarnya.
Eman menambahkan berbagai macam pelatihan berupa teori dan praktek, akan digelar selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu, 20 dan 21 Juni 2020 mendatang. Selama dua hari itu, mereka akan belajar langsung, memasak sendiri semua makanan olahan yang berasal dari produk tahu dan tempe.
“Olahan tahu menjadi sejumlah makanan lainnya, berbagai varian, mereka akan belajar bersama warga. Jadi mereka belajar di kita, bukan kita belajar kepada mereka. Kaget juga sih, tapi ini peluang yang bagus, oleh karenanya kita semangat,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Komunitas Pabrik tau, Ade Duryawan menjelaskan tahun ini Desa Cisambeng diproyeksikan sebagai kawasan wisata gastronomi. Bila berbicara tentang gastronomi berarti tamu pengunjung tidak hanya berwisata kuliner, tapi juga mencakup budaya, seni, dan semua hal yang ada di sekitar tempat/obyek kunjungan.
“Pokoknya semua hal yang ada di lokasi kunjungan. Dalam hal ini, Desa Cisambeng yang mereka kunjungi. Mereka akan belajar semuanya di sini,” ujarnya.
Ade menambahkan mereka berkunjung sekaligus terlibat langsung. Sebagai contoh, mereka akan memasak sendiri dan makan hasil olahan mereka sendiri. Permintaan mereka adalah terlibat langsung di dalamnya.
“Oleh karenanya kita akan perjuangkan ciri khas yang tengah diperjuangkan, yakni tempe dan tahu. Produk ini menjadi ciri khas Cisambeng dari dulu dan akan tetap menjadi ciri khas di masa depan,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Karang Taruna, Cece Mulyana mengatakan pihaknya menyambut serius program kerjasama antara UPI dan Karang Taruna. Sejak kepengurusan baru, Karang Taruna Mekar Jaya Cisambeng telah punya program festival tahu, mengingat desa ini merupakan penghasil tahu, sehingga menjadi ciri khas.
“Persiapan ini sebagai bentuk keseriusan kami dalam menyambut tamu, dan acara akan berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Mulanya, gagasan ini muncul dari anggota Karang Taruna, yang ingin mengangkat soal tahu Cisambeng,” tandasnya. ( MC-02)
Comment here