Masuk Wilayah Desa Leuwikujang Kecamatan Leuwimunding, Eksotisnya Tidak Kalah Indah dengan Wisata Alam di Bagian Majalengka Selatan
MAJALENGKA – macakata.com – Puncak Sanghyang Dora itu tidak terlalu tinggi. Perjalanannya membutuhkan waktu setengah jam saja dengan cara jalan kaki. Namun bagi para orangtua di atas 40 tahun, apalagi bagi yang tak biasa mendaki, butuh waktu sekira satu jam.
Puncak Bukit Sanghyang Dora ini berada di atas wisata alam Bukit Cibaringkeng. Masuk area wilayah Desa Leuwikujang Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Sempat terhenti karena masa-masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kini, puncak Sanghyang Dora kembali dibuka. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak dan memakai masker. Di pintu masuk tetap menerapkan pemeriksaan pengunjung dan di tes suhu tubuh.
Hingga Sabtu sore, 27 Juni 2020, pengunjung yang hendak mendaki dan berkemping di puncak Sanghyang Dora, tercatat sudah mencapai seratus orang. Namun, dalam catatan pengunjung sebelum masa pandemi Covid-19, setiap weekend Sabtu dan Minggu, pengunjung pernah tercatat mencapai dua ribu orang. Hanya saja sebagian besar tidak berlanjut dengan bermalam di atas puncaknya.
Para pengunjung bilang, puncak Sanghyang Dora seperti Wisata Raja Ampat di Papua Barat, ujung timur Indonesia. Deretan bebukitan menghampar terpisah, ada kemiripan tersendiri dengan wisata alam Raja Ampat. Bedanya, tak ada air laut diantara bebukitan yang terpisah itu.
Kepala Desa Leuwikujang, H. Juhaeni mengatakan wisata alam puncak Sanghyang Dora adalah Raja Ampat yang ada di daratan, berada di Kabupaten Majalengka, Kecamatan Leuwimunding. Pihaknya juga berani menantang potensi wisata alam itu, dengan keelokan wisata alam di wilayah Majalengka bagian selatan.
“Kami berani bersaing dengan wisata alam di Majalengka bagian selatan, yang kaya potensi alamnya. Puncak Sanghyang Dora ini merupakan Raja Ampatnya Majalengka. Raja Ampat daratan itu adanya di sini, di Leuwikujang Kecamatan Leuwimunding,” ujar Juhaeni, dihadapan rombongan Bupati Majalengka, saat kunjungannya untuk meninjau persiapan New Normal dan Adaptasi Kebiasaan Baru di area wisata Cibaringkeng, Sabtu sore, 27 Juni 2020.
Juhaeni menambahkan dari sisi akses jalan menuju puncak Sanghyang Dora, diakuinya masih sempit, namun pihaknya telah siap menyelesaikan musyawarah dengan masyarakat, agar lahan tersebut sebagian untuk kepentingan pelebaran jalan.
“Wisata Sanghyang Dora ini menjanjikan dan berpotensi. Kunjungannya dalam setiap weekend Sabtu-Minggu, mencapai ribuan orang. Jalan yang sempit akan segera kami perlebar, tentunya kami kordinasi dengan Pemkab,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Camat Leuwimunding, Aay mengatakan bukit Sanghyang Dora di Desa Leuwikujang Majalengka ini, merupakan Raja Ampat-nya wisata eksotis di wilayah Kabupaten Majalengka.
“Setiap pekan ribuan pengunjung datang mengunjungi puncak bukit Shanghyang Dora,” ungkapnya.
Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi, mengatakan melalui Dinas PUTR Kabupaten Majalengka (dulu BMCK) pihaknya akan segera mengalokasikan anggaran pelebaran jalan, berupa pengaspalan jalur obyek wisata yang berpotensi dan eksotis menuju Sanghyang Dora.
“Hanya saja, kepala desa di sini harus menyiapkan soal lahannya, pak kuwu harus badami dengan warga, jangan sampai ada yang tidak setuju, jangan sampai merugikan warga,” ungkapnya. ( MC-02)
Comment here