BUDAYAPENDIDIKAN

Geliat Literasi Santri Bersama Kalami

‎Bergembira Berliterasi dengan Para Santri

MAJALENGKA – macakata.com – ‎Bedah buku berjudul “Catatan Rindu untuk Pondok Pesantren Al-Mizan” memotivasi ratusan santriwan dan santriwati. Mereka asyik menikmati bacaan karya alumni pesantren, yang ada di wilayah Desa Ciborelang Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Mjlengka. ‎

Mereka pun tampak makin antusias, karena langsung diberikan ilmu dan pengalaman dari kakak-kakak kelasnya.

Laelatul Azizah, alumni 2012, selaku moderator terus menyemangati santriwan dan santriwati milenial tersebut.

Bedah buku ini diisi oleh sejumlah alumni di bidang tulisan profesional. Robiatul Adawiyah yang merupakan alumni 2013, sekaligus sebagai inisiator dari project para alumni untuk rajin menulis, juga tampak hadir.

Buku catatan rindu tersebut, merupakan buku yang dipersembahkan Keluarga Alumni Al-Mizan (Kalami) sebagai upaya nostalgia positif berliterasi. Buku itu menjawab kerinduannya terhadap Al-Mizan, almamater tercintanya.

Para santri juga mengikuti sesi menulis artikel populer, yang disampaikan oleh Fitri Kinasih Husnul Khotimah, alumni 2012. Fitri adalah penulis artikel di sejumlah media daring (online) sekaligus penulis buku Start (to) Up yang sudah beredar di Gramedia seluruh Indonesia.

Lain lagi dengan Muadz Mutakhir, alumni 2012, berpengalaman dalam pengelolaan media digital. Saeful Adha, alumni 2013 dan Mahfudin, alumni 2014,  mempersembahkan musikalisasi puisi dengan iringan musik tradisional karinding ‘ngARTI Entik’ yang menambah semarak acara.

Teh Nok panggilan akrabnya, dengan ‎nama lengkap Robiatul Adawiyah suka sekali dengan aktifitas membaca buku, informasi bermanfaat, serta membaca cerita. Terus membagikan kiatnya tentang asyiknya aktifitas membaca.‎


Keluarga Alumni Al-Mizan (KALAMI) berkolaborasi dengan Yayasan Al-Mizan Jatiwangi menginisiasi kegiatan literasi para santri ini.

Kegiatan ini berlangsung di aula Pertiwi Al-Mizan dengan menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19.S‎antriwan-santriwati Al-Mizan ini belajar tentang pentingnya kegiatan menulis dan membaca.

Ketua Kalami, Dodi Jaya mengatakan minimnya minat baca masyarakat Indonesia yang hanya 0,001% (UNESCO, 2018) di tengah berkembangnya teknologi digital dan penggunaan internet yang mencapai 171,17 juta jiwa (APJII, 2018) merupakan urgensi pentingnya kegiatan literasi di era digital.

“Kegiatan ini sangat penting, supaya tingkat literasinya makin tinggi,” ujarnya, Sabtu, 04 Juli 2020.‎

Direktur Pesantren Al-Mizan, Gus Mar’i Muhammad Hadiq mengatakan literasi sangat erat kaitannya dengan santri, karena sebenarnya sudah diajarkan di pesantren.

“Misalnya saja dalam ilmu hadits diajarkan bahwa siapapun tidak bisa menerima hadits yang asal disampaikan oleh seseorang namun diajarkan untuk memverifikasinya terlebih dahulu.” ujarnya.

Kegiatan ini selain Bedah buku “Catatan Rindu untuk Pondok Pesantren Al-Mizan”, juga dilakukan pelatihan menulis artikel populer. ‎(MC-02)

Comment here