BERITAKREATIF

Kena PHK, Perempuan Ini Sulap Rumput Jadi Buket Berharga

Omsetnya Perminggu Capai Sembilan Ratus Ribu

MAJALENGKA – macakata.com – Bunga dari rerumputan ilalang itu kini semakin berharga di mata perempuan ini. Remaja berusia 26 tahun itu memanfaatkan ide kreatifnya membuat buket dari bunga-bunga yang tak pernah dilirik orang sebelumnya.

Gagasan kreatif itu muncul begitu saja. Saat itu dirinya nyaris prustasi karena terkena PHK oleh salah satu perusahaan di daerah Bandung. Padahal, dia baru bekerja di sana beberapa bulan saja.

Tak punya penghasilan dan kerjaan, membuat hati dan mentalnya tertekan. Serta kebutuhan sehari-harinya sulit terpenuhi. Sementara, dalam keluarga itu, dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dia punya dua adik. Sehingga, diam saja di rumah, tanpa kerjaan membuatnya nyaris prustasi.

Untunglah gagasan itu tiba-tiba muncul. Dalam kekalutan prustasinya, ia ingat pernah berjalan-jalan pada akhir pekan di Bandung sana. Di kota kembang dengan sejuta kreasi dan kuliner itu, ia sempat melihat sejumlah butik dan toko-toko bunga yang indah dan cantik.

“Setelah itu saya jadi terpikir untuk membuat buket bunga. Tapi saya gak punya modal, saya manfaatkan saja rumput-rumput bunga kering dari rumput ilalang. Hasilnya bagus setelah dirangkai,” ungkap perempuan bernama lengkap Devi Bernia, di halaman rumahnya Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, Jumat, 11 September 2020.

‎Devi menjelaskan, terkena PHK merupakan pengalamannya yang cukup menguras prustasi mental dan sosial. Namun, selama satu bulan ini, justru ia merasa sibuk, sekaligus senang, karena kini menerima pesanan dalam jumlah banyak.

“Orderan cukup banyak dari Bandung. Alhamdulillah, berkah bagi saya. Tadinya saya prustasi,” ungkapnya.

Soal bunga dari rerumputan itu, Devi mengumpulkannya di halaman sekitar rumah, kebun milik orangtua atau tetangga, maupun di pinggir-pinggir sungai.

“Asalkan bunga-bunga itu kering dan menarik secara kasat mata, saya petik. Lalu di rumah, saya sortir, digabungkan dengan bunga rumput jenis lainnya,” ujarnya.

‎Ditanya soal omsetnya, Devi agak malu mengatakannya. Namun, setelah berhitung secara kasar, dalam seminggu ia bisa mengantongi rupiah kisaran tujuh ratus hingga sembilan ratus ribu.

‎”Tak tentu juga, namanya usaha, cukuplah untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Dan, yang pasti saya punya kerjaan dan aktifitas sendiri,” ucapnya.

Dari Buket bunga rumput hasil kreasinya itu, Devi menjual dengan harga bervariatif, mulai dari yang terendah Rp. 35. 000,- hingga ada yang mencapai Rp. 60.000,-

‎”Tergantung ukuran dan jenis buket yang mau dirancang,” jelasnya.

‎Perempuan sederhana dengan senyum berlesung pipit itu menambahkan, dalam memenuhi layanan pesanannya itu, Devi mengandalkan jasa pengiriman barang. Namun sesekali ia pergi langsung ke Bandung.

“Terkadang diantarkan langsung ke Bandung oleh saya. Sekalian rekreasi dan menikmati kota kembang. Tapi gak tau juga kalau situasinya masih pandemi kayak gini,” ungkapnya.

Usaha Buket Bunga rerumputan milik Devi itu, kini telah banyak pemesan dari berbagai kalangan, termasuk universitas atau perguruan tinggi yang ada di Bandung untuk acara wisudawan. Banyak pula pemesan yang mau mengadakan resepsi pernikahan. ( MC-02)

Comment here