Mayoritas Mengikuti PKKMB dengan Cara Dalam Jaringan atau Daring
MAJALENGKA – macakata.com – Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terasa, membuat kampus Universitas Majalengka (Unma) harus tetap mematuhi aturan protokol kesehatan.
Hal ini sebagai upaya menghindari penyebaran Covid-19. Dari total 900-an mahasiswa baru di Kampus Unma tersebut, hanya 60-an mahasiswa baru yang mengikuti program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang mengikutinya secara tatap muka. Selebihnya, mayoritas mahasiswa baru mengikuti PKKMB secara daring atau dalam jaringan.
Rektor Unma, Profesor Dr. Ir. H. Sutarman mengatakan secara aturan dalam kondisi pandemi ini, pihaknya ingin terus melaksanakan komitmen dengan cara mematuhi protokol kesehatan. Masa pandemi ini merupakan era baru pembelajaran.
“Biasanya kita bertatap muka dalam kegiatan apapun, namun pandemi di tahun ini berbeda. Kita harus mematuhi aturan dari Kemendikbud.” ungkapnya, usai membuka acara PKKMB yang berlangsung di ruangan auditorium Unma, Senin, 12 Oktober 2020.
Sutarman mengatakan mayoritas mahasiswa baru lebih banyak mengikuti proses PKKMB dengan cara daring. Pihaknya juga prihatin sebab dengan daring, tentunya akan mengurangi nuansa mengekspresikan diri sebagai bentuk kebanggaan mereka menjadi mahasiswa baru di kampus Unma.
“Namun kita juga harus patuh pada aturan. Sementara aturan harus daring. Luring (luar jaringan) atau tatap muka secara langsung, setiap bidang studi ada wakil-wakilnya. Tetapi dengan sebagian kecil tatap muka, tidak mengurangi makna, aspirasi juga ditemui.” ujarnya.
Sutarman menjelaskan kegiatan PKKMB yang tatap muka tersebut, pihaknya menjamin dengan ketat. Sebagai contoh, semua peserta PKKMB tatap muka termasuk para petinggi civitas akademik menggunakan APD.
”Semuanya memakai APD, termasuk mahasiswa baru. Memakai masker, diharapkan dalam keprihatinan ini tidak mengurangi makna.” tuturnya.
Pria dengan ciri khas murah senyum berkumis tipis itu menambahkan, dengan masih berada dalam situasi pandemi ini, tentunya ada pengurangan waktu. Sebagai acuannya, berdasarkan Peraturan Mendikbud, maksimal 5 hari. Pihaknya menyelenggarakannya 3 hari. Dalam pelaksanaan PKKMB ini, di hari kedua nanti, dibagi per-fakultas, artinya dari 7 fakultas ini dibagi supaya tidak bergerombol.
“Tidak ada jalan lain, bagaimana kita bisa memenuhi semua unsur itu. Harapannya dengan cara daring, dapat tetap memelihara semangat belajar yang tinggi.” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I, Diding Bajuri mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19 ini, pihak Unma menyelenggarakannya dengan cara sistem blanded, mayoritas mengunakan sistem daring atau mengikuti dalam jaringan. Sebagian kecil tatap muka atau luring (luar jaringan).
“Kampus Unma ingin tetap menjalankan dan patuh pada protokol kesehatan. Oleh karenanya, hanya sebagian kecil saja yang mengikuti PKKMB secara tatap muka. Mayoritas daring,” ujarnya. ( MC-02)
Comment here