MAJALENGKA – macakata.com – Area halaman rumah itu hanya 500 meter persegi. Tampak hijau dedaunan memanjakan mata ketika datang ke teras halaman rumah ini.
Yup! Di halaman rumah tersebut, nyatanya banyak sayuran organik seperti Selada, Bayam dan Sawi. Jenis dedaunan yang biasa dijadikan lalapan untuk teman makan nasi. Bahkan, akan terasa lebih nikmat, ketika dijadikan lalapan saat ngaliwet bersama teman dan kerabat.
Adalah Roby Bastian Sukma, pemilik tanaman sayuran hidroponik tersebut. Remaja 22 tahun ini, tinggal di Kelurahan Majalengka Kulon di Gang Kramat, Jalan Suma, Kecamatan/Kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Roby sendiri masih tercatat sebagai mahasiswa semester akhir di fakultas pertanian jurusan agroteknologi di sebuah perguruan tinggi di Jawa Barat.
“Saya hanya memanfaatkan ilmu dan pengetahuan yang saya dapatkan di bangku kuliah. Realisasi ilmu cukup penting, inilah hasilnya.” ungkapnya, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Roby punya prinsip, masa muda harus dimanfaatkan dengan berbagai hal kegiatan positif. Ia tidak pernah tertarik menghabiskan masa muda dengan cara hidup berfoya-foya atau menunggu bermalas-malasan. Malahan, karena ia telah berhasil menjual tanaman sayuran hidroponik yang ditanamnya itu, ia tertarik untuk mengembangkan usaha.
“Usaha ini cukup berhasil. Jadi saya tertarik untuk mengembangkannya lebih serius. Di masa pandemi ini, kegiatan bercocok tanam adalah pilihan terbaik, karena dapat meningkatkan imunitas tubuh,” ungkapnya.
Roby menjelaskan, dengan cara bertanam menggunakan sistem hidroponik tersebut, dirinya juga bisa menghemat penggunaan air.
“Dengan cara ini, saya bisa memanfaatkan keterbatasan air,” ucapnya.
Roby menuturkan, meski baru tiga bulan ia menggeluti cocok tanam sayuran hidroponik, namun sayuran organiknya itu sudah punya pelanggan. Untuk harga jual masing-masing sayurannya, Roby menarif untuk Bayam dihargai Rp. 7 ribu per 250 gramnya, Selada Rp. 8 ribu per 250 gram dan Sawi Rp. 8 ribu per berat yang sama.
“Alhamdulillah, bisa bantu-bantu orangtua. Juga, saya punya uang saku sendiri,” ungkapnya.
Salah satu tetangga sekaligus pembeli tetap sayuran hidroponik miliknya, Nia (26) mengatakan, setiap dua hari sekali, ia selalu datang untuk membeli sayuran organik milik Roby. Nia berharap sekaligus bangga, karena tetangganya itu bisa sukses, dan telah bisa mengembangkan budidaya sayuran hidroponik.
“Ini contoh anak muda kreatif dan mandiri. Harusnya banyak anak-anak muda seperti ini.” ungkapnya. ( Hrd)
Comment here