BERITAEKONOMI

Demi Estetika dan Keindahan, PKL Mambo Dipindahkan

MAJALENGKA – macakata.com – Area pasar Mambo Majalengka di perempatan Jalan Ahmad Yani diprotes para pedagang kaki lima (PKL). Tadinya, sebelum pukul 11.00 WIB Jumat pagi, tiga spanduk bernada protes sempat berkibar dan menempel pada pagar di tengah pembangunan trotoar, di depan kios buah-buahan dan toko Alit.

Salah satu spanduk bertuliskan, ‎”Pohon Kau Tebang Tanpa Permisi, PKL Kau Singkirkan Tanpa Kompromi” memanjang tepat di perempatan pasar Mambo, di bawah pohon mangga. Para PKL yang tadinya biasa mangkal di sana, memang sudah sebulan lalu harus pindah berjualan.

Menurut sejumlah pedagang, PKL yang biasa mangkal di pasar Mambo, mengatakan pihak pemda harusnya membicarakan terlebih dahulu secara baik-baik supaya para pedagang tidak protes. Diakuinya, sejumlah PKL memang mempunyai gerobak dorong yang biasa jualan secara fleksibel. Hanya saja, pelanggan mereka sudah hafal jualannya di pasar mambo itu di titik tersebut.

“Tak ada koordinasi maupun badami layaknya adat ketimuran,” ujar sejumlah pedagang.

Sementara itu, sejak pukul 09.00 WIB Jumat pagi, 18 Desember 2020, petugas Satpol PP dan Polsekta Majalengka terlihat di lokasi dekat spanduk protes itu. Tak lama kemudian, unsur muspika pun datang. Tim gabungan tersebut menurunkan semua spanduk protes itu.

“Spanduk-spanduk itu tidak elok, kurang etis. Kalau mau, PKL yang keberatan silakan datang ke kami. Kami terbuka kok! Nanti kami cari jalan tengah sebagai solusinya,” ungkap Camat Majalengka, Andik Sujarwo, usai menurunkan spanduk protes di pasar Mambo, Jumat pagi.

Camat Andik menilai, rencana pemerintah Kabupaten Majalengka sudah sesuai tata ruang pembangunan fasilitas umum yang nyaman dan enak dipakai nongkrong. Rencananya, area trotoar sepanjang pasar Mambo sampai Kemenag itu akan dijadikan jalur satu arah, sehingga para PKL harus lebih ditata dengan tujuan estika dan keindahan.

‎”Ini demi estetika dan keindahan bersama. Kalau sudah selesai, kan enak. Indah serta nyaman. Warga yang menikmati kuliner di pasar Mambo bisa lesehan di trotoar ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakapolsek Majalengka, Iptu. Agus Purwanto mengatakan pihaknya akan mencari tahu soal tebaran spanduk yang terpasang di pasar Mambo. Hingga saat ini pihaknya belum mengantongi nama-nama.

“Yang jelas kemungkinan yang masang adalah oknum. Kita pun hanya akan memberikan arahan saja nantinya,” ungkapnya. ( MC-03)

Comment here