BISNISKULINERTravelWISATA

Tanaman Hias Ginseng Jawa Majalengka

MAJALENGKA – macakata.com – Saat ini masih menjadi trend dan viral tentang sejumlah tanaman hias yang dijual di lapak-lapak online, maupun dijajakan sengaja di pinggir jalan. Atau pun diunggah di facebook maupun media sosial lainnya.

Tanaman hias yang biasa ditanam di dalam pot itu, diantaranya, Aglonema, Lidah Mertua atau Sansevieria, Monstera atau akrab disebut Janda Bolong, Hoya, Alocasia, Philodendron Micans, Opuntia Monacantha atau biasa disebut Sukulen Pelangi (masih keluarga Kaktus), Epiphyllum Chrysocardium atau Selenicereus, Cryptanthus Red, Calathe Cyntia, Begonia, Aglonema atau biasa disebut Sri Rejeki, Aloe Vera atau Lidah Buaya, serta tanaman lain yang masih banyak lagi. Termasuk tanaman Bonsai dari berbagai varian dan jenis pohon.

Namun, ada juga tanaman hias yang tak begitu banyak membutuhkan perawatan apapun. Daunnya bisa dipetik dijadikan lalapan seperti kangkung. Tanaman hias yang satu ini yakni Ginseng Jawa Majalengka.

Di wilayah Majalengka Jawa Barat, baru ada segelintir petani yang membudidayakannya, yakni di Desa Tejamulya Kecamatan Argapura. Pelopornya seorang advokat atau pengacara.

Tanaman Ginseng Jawa Argapura Majalengka ini mudah tumbuh di tempat lembab. Pada musim hujan saat ini, bahkan, hanya sekedar menaburkan batangnya saja, atau bunganya di sembarang tanah, sepekan kemudian bisa langsung terlihat tumbuh.

Melihat budidaya tanaman Ginseng Jawa di Argapura itu, tanaman hias yang daunnya hijau muda, lebih tebal dua kali lipat daripada daun kangkung, dengan tingkat kelenturan yang tegang dan mudah patah, daun Ginseng Jawa bisa dimakan langsung dengan sambal pedas dadakan. Tentunya sesudah dicuci bersih terlebih dulu. Rasanya mirip pecay yang biasa dimanfaatkan/dimasak bersama mie ayam. Kerenyahannya seperti sayuran kol dan sawi.

Tanaman Hias Ginseng Jawa lebih mudah tumbuh subur di dataran tinggi, terutama di atas ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (mdpl). Oleh karenanya, di rumah pengacara itu, di Tejamulya (di kaki Gunung Ciremai, dekat dengan lokasi terasering Panyaweuyan yang terkenal itu) tumbuh subur meski dibiarkan saja dan tanpa diberi pupuk.

Petani lain yang mengikuti jejak pengacara itu, sepeti wa Ikin, di depan dan pinggir rumahnya seperti lumut yang tumbuh subur. Gimbal oleh tanaman Ginseng Jawa. Bahkan, di emperan rumah yang bekas lantai yang tadinya ber-ubin, juga tumbuh Ginseng Jawa seperti jamur. Sepanjang teras rumah wa Ikin, daunan hijau Ginseng Jawa itu menyapa mata tamu yang datang.

Petani lainnya, masih di Desa Tejamulya, seorang revarasi barang elektronik, Marno menanam dan membudidayakan tanaman hias Ginseng Jawa, dengan cara hidroponik dan menanamnya juga di bekas tabung televisi yang tak terpakai. Tanaman hias Ginseng Jawa tumbuh subur di depan rumahnya. ***

—Penulis adalah penyuka tanaman. 085 321 194 286

Comment here