EKONOMIScienceTravel

Akses Mudah Sumedang-Majalengka, Goweser dan Pemotor Bisa Selfie-selfie

MACAKATA.COM – Jembatan Gantung Siliwangi III home 54 yang menghubungkan dua kabupaten yaitu Desa Babakananyar Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka dengan Desa Palabuhan Kecamatan Ujung Jaya Kabupaten Sumedang Jawa Barat, kini telah berdiri dan bisa dilalui.

Sewaktu diresmikan pada Kamis siang, 11 Maret 2021, jembatan gantung yang membentang dan membelah sungai Cimanuk ini cukup panjang.

Jembatan gantung ini sepanjang 140 meter dengan lebar satu meter. Becak beroda tiga maupun sepeda gowes bisa masuk. Para Gowesser atau pecinta perjalanan menggunakan sepeda kayuh bisa melalui jalur jembatan gantung ini dengan lebih leluasa.

Mereka, warga, pecinta sepeda dan pemotor bisa selfie-selfie dan berswa foto. Karena, seperti halnya infrastruktur lain, jika ada fasilitas baru yang baru saja diresmikan, biasanya akan menarik untuk dikunjungi warga. Tempat baru selalu menarik untuk dijadikan selfie-selfie. Untuk kepentingan melengkapi dokumen perjalanan diunggah ke akun-akun sosmed mereka.

Peresmian jembatan gantung yang cukup panjang itu, melintasi sungai Cimanuk yang mengalir hingga ke Bendung Rentang. Jembatan ini telah dinantikan warga selama puluhan tahun.

Sejumlah warga menyambut baik, karena dengan adanya jembatan gantung itu, warga di Sumedang maupun di Kadipaten Majalengka tidak harus memutar sangat jauh untuk melakukan perjalanan.

Sebelum ada jembatan gantung yang telah diresmikan itu, warga dua desa di dua kabupaten itu, harus memutar cukup jauh. Sebagai contoh, bila warga Babakan Anyar mau ke Desa Palabuhan atau sebaliknya, maka warga harus melalui jalur Kadipaten-Cikamurang dan itu jaraknya lumayan jauh.

Jalur lainnya yakni ke jalur Babakan Kertajati, terus melaju ke Desa Palasah, hingga ke perbatasan Ujung Jaya Sumedang. Perjalanan bisa menempuh waktu satu jam atau kurang.

Dengan adanya jembatan gantung tersebut, setidaknya, bagi warga yang mengendarai sepeda gowes, atau sepeda motor (pemotor) bisa melaluinya dengan lebih cepat dan efektif. Kendaraan mobil, tentu saja harus melalui jalur lain. Karena jembatan itu bukan peruntukkan untuk dilalui mobil.

Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, jembatan yang diresmikan tersebut menjadi jembatan ke-116 yang dibangun bersama keterlibatan unsur TNI. Di Kabupaten Majalengka jembatan gantung ini namanya Siliwangi HUM 54. Pihaknya berharap agar masyarakat menjaga jembatan itu bersama-sama.

“Mari sama-sama kita menjaga jembatan ini, karena ini adalah akses penyeberangan untuk kita lalui bersama. Tujuannya banyak, untuk memajukan sektor pendidikan dan perekonomian masyarakat di dua kabupaten,” ujarnya.

Terpisah, Bupati Majalengka Karna Sobahi, yang memang hadir dalam acara peresmian tersebut mengapresiasi kedatangan Pangdam lll/Siliwangi sekaligus meresmikan jembatan gantung lintas dua kabupaten.

“Walaupun hanya menghubungkan dua desa, sejatinya jembatan ini lintas dua kabupaten,” ungkapnya.

Bupati menambahkan jembatan gantung ini merupakan akses penting untuk memperlancar mobilitas masyarakat dalam mendukung peningkatan perekonomian.

“Pembangunan jembatan ini bekerja sama dengan semua elemen masyarakat, sehingga perekonomian menjadi lebih baik, intinya kami ucapkan terima kasih,” tandasnya.

Dalam acara peresmian itu, turut hadir Dandim 0617/Majalengka Letkol Inf.Andik Siswanto, Kapolres Majalengka AKBP Syamsul Huda dan beberapa unsur dari jajaran pimpinan TNI, SKPD, Unsur Muspika Kadipaten dan Perangkat Desa Babakan Anyar Kecamatan Kadipaten dan tokoh masyarakat setempat.

Selama peresmian jembatan gantung Siliwangi HUM 54 oleh Pandam III/Siliwangi mendapat pengamanan baik dari personil Polres Majalengka maupun dari Kodim 0617/Majalengka. Masyarakat dua kabupaten itu pun terlihat menonton dari dekat dan kejauhan. (MC-03)

Comment here