BERITABUDAYAScience

Sejalan dengan Instruksi Jokowi dan Menjaga Ekosistem Alam, Baznas Tanam Ratusan Pohon

MAJALENGKA – MACAKATA.COM – Sodaqoh, Infaq maupun Zakat tidak selalu harus berbentuk uang. Dengan cara menanam banyak pohon, itu pun termasuk kebaikan dan mendapatkan banyak pahala.

Sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi yang mengajak semua kalangan, termasuk masyarakat umum untuk bersahabat dengan alam dan lingkungan. Baznas Majalengka menanam ratusan pohon.

Pohon yang ditanam itu akan menjaga kebersihan dan ketersediaan oksigen. Sementara oksigen dihirup setiap detik dan menit oleh makhluk hidup di sekelilingnya, termasuk manusia.

Saat ini, ada banyak bencana alam seperti banjir dan longsor. Salah satu faktor penyebabnya yakni pohon-pohon yang ada di hutan, punah karena kebakaran musim kemarau atau pun sengaja ditebang oleh tangan jahat.

Atas dasar itulah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Majalengka punya program Baznas Tanggap Bencana (BTB). Program ini kerjasama Baznas Jabar dengan Baznas Majalengka. Nama program penanaman ini yaitu Talenta, kepanjangan dari tanam pohon, lestarikan alam dan cintai alam.

Enam varietas pohon yakni pohon nangka, kelapa, rambutan, jambu air, sirsak, jambu batu kristal dan jengkol ditanam di wilayah Desa Sadawangi Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.

“Kita menanam 150 bibit pohon. Ada sekira enam varietas pohon kita tanamkan di wilayah Majalengka bagian selatan,” ungkap Ketua Baznas Majalengka, H. Agus Yadi Ismail, Sabtu, 20 Maret 2021.

Agus menambahkan Program TALENTA melibatkan personel dari BTB Baznas Majalengka sebanyak sembilan orang. Dipandu langsung oleh BTB Baznas Jabar sebanyak empat orang. Juga melibatkan unsur muspika Kecamatan Lemahsugih.

“Target penanaman ini menyasar tiga lokasi, yakni di Blok Kapak Kuda, TPU Pasir Geo dan Bumi Perkemahan Dayeuh Luhur,” ujarnya.

Agus menjelaskan tujuan penanaman ratusan pohon itu, sebagai upaya ikhtiar dan kerja nyata untuk menjaga ekosistem alam. Juga, sebagai upaya penghijauan dan pemanfaatan lingkungan alam untuk kepentingan masyarakat sekitar.

“Pohon yang kami tanam sengaja jenis buah-buahan. Akar kayu dalam tanah berfungsi untuk mengikat tanah supaya tak terjadi longsor. Jika sudah waktunya, maka buahnya dapat dipetik oleh warga,” ucap Agus.

Agus menuturkan, ratusan bibit pohon buah ini memang berasal dari para donatur bibit. Mereka merelakan sebagian rizqinya untuk kebaikan, namun disalurkannya melalui program penanaman pohon Talenta ini.

“Kebaikan nyata itu tidak selalu harus uang saja. Peduli dengan lingkungan dan ekosistem agar tercipta simbiosis mutualisme antara alam dengan orang juga merupakan kebaikan. Alam dan manusia adalah satu kesatuan utuh yang sejatinya harus selalu bersama,” ucapnya.

Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Alasannya, apabila lingkungan bersih maka kemungkinan besar akan terhindar dari virus. Sementara virus itu sangat suka hidup di tempat yang kotor.

“Tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, Rasulullah pun menganjurkan kepada kita sebagai umat Islam, agar selalu menjaga kelestarian hidup seperti menanam pohon atau melakukan penghijauan. Manfaatnya itu sangat banyak untuk manusia,” tandasnya.

Selanjutnya, Ketua Baznas melansir sejumlah pengetahuan tentang lingkungan. Disebutkannya bahwa satu juta spesies hewan dan tanaman di darat, laut, dan udara terancam punah, akibat tindakan jahat manusia. Hal itu berdasarkan laporan PBB setebal 1.800 halaman. Alam mengalami kerusakan secara drastis dimana-mana, akibat tindakan negatif manusia dalam mencari makanan dan energi yang tak pernah surut.

Antara 1980-2000, 100 juta hektare hutan tropis hilang, sebagian besar diubah menjadi areal peternakan di Amerika Selatan dan untuk lahan sawit di Asia Tenggara. Yang lebih tragis adalah lahan basah. Dibandingkan tahun 1700-an, jumlahnya hanya tersisa 13% pada 2000.

Kota berkembang dengan cepat, yang membuat luas wilayah urban meningkat dua kali lipat sejak 1992. Semua kegiatan manusia ini membunuh spesies dalam skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kajian global menunjukkan, rata-rata 25% binatang dan tananam sekarang terancam. (MC-03)

Comment here