MAJALENGKA – MACAKATA.COM -Awalnya, Alif tak pernah menyangka. Namun, karena kesungguhan dan kecerdasan menguasai bahasa, kesempatan itu akhirnya tiba.
Menjelajahi negeri orang mungkin menjadi keinginan setiap orang. Banyak orang berlomba-lomba mempersiapkan apapun, agar bisa menjejakkan kakinya di negeri orang. Entah itu sekadar liburan, kerja atau bahkan belajar.
Poin terakhir menjadi impian seorang Alif Fathullah, pemuda asal Desa Kepuh Kecamatan Lemahsugih Majalengka Jawa Barat. Ia merupakan mahasiswa program studi Manajemen Dakwah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kecintaannya dalam mempelajari bahasa asing membuatnya bercita-cita untuk menimba ilmu di negeri orang, agar nanti dapat diterapkan di nusantara. Kesempatan itu terbuka pada November 2020 lalu.
Kala itu, International Youth Leader membuka seleksi untuk delegasi pelatihan kepemimpinan anak muda (youth leadership program) bagi para penghafal Al-Quran dari seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan di negara Turki selama tujuh hari. Alif dengan semangat mengikuti seleksi program tersebut dan mempersiapkan segala keperluannya seperti Curriculum Vitae (CV), sertifikat prestasi dan kegiatan, video kreatif tentang kepemimpinan serta melatih bacaan Al-Quran.
Dengan doa dan usahanya, Alif berhasil lolos seleksi bersama 14 orang lainnya, dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, untuk menjadi delegasi International Youth Leader. Mereka berangkat bersama-sama pada Jum’at, 22 Januari 2021.
Di Turki, Alif dan kawan-kawan mengunjungi beberapa kota-kota masyhur seperti Bursa, Aydın, Denizli, Konya, Ankara dan İstanbul.
Mereka melakukan studi lapangan ke tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Agung (Ulucami) Bursa, Masjid Kaleici di Kuşadası, Masjid Isa Bey di Aydın, Sultanhanı Cervansarayı (Istana tempat beristirahat karavan yang membawa Sultan Utsmani) di Izmir, kota bawah tanah Kapadokya di Nevsehir, bukit kapas/Pamukkale di Denizli dan Museum Jalaluddin Rumi di Konya. Juga ke Hagia Sophia, Blue Mosque, Hippodrome, Grand Bazaar dan Masjid Nurousmaniye di İstanbul. Mereka juga mengunjungi dan mengobservasi pusat industri fashion kulit “Calliga Pelle” di Izmir, pusat pernak pernik dan cinderamata “Altug dugun dan davet”
Selain itu, mereka juga menjalin relasi internasional dengan para penduduk yang ditemui di setiap kota yang disinggahi. Hal itu dilakukan untuk mengenal budaya orang luar sekaligus adat istiadat mereka. Ada beberapa hal yang menarik, seperti dinamika orang Turki yang ter-managed sedemikian rupa.
Kedisiplinan mereka menghargai waktu, hingga sikap mereka yang sangat ramah terhadap orang Indonesia. Kondisi multikultural ini menambah wawasan para delegasi yang notabene adalah para mahasiswa yang haus akan keilmuan.
Para delegasi juga mengikuti sesi sharing talk dan discussion bersama dengan ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki, Usamah Abdurrahman dan seorang pakar ekonomi Islam bidang zakat asal Somalia, Dr. Jama Mohammed Farah serta mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara.
Di hari terakhir, delegasi melaksanakan sebuah program di Hagia Sophia (yang telah dialihfungsikan menjadi masjid kembali) yaitu mengkhatamkan 15 juz Al-Quran dan doa bersama mengawali awal tahun 2021 agar lebih baik dan membawa keberkahan bagi delegasi, pihak International Youth Leader dan umat muslim di seluruh dunia.
“Alhamdulillah, Masyaallah. Impian untuk menjejakkan kaki di bekas bumi Kesultanan Utsmaniyah, alhamdulillah bisa saya rasakan. Sangat-sangat berkesan,” tuturnya, Rabu, 7 April 2021.
Alif juga menyatakan, bilamana suatu saat ia diberi kesempatan untuk dapat mengunjungi Turki kembali, baik dalam rangka belajar maupun kegiatan lainnya, ia tak akan melewatkan kesempatan tersebut.
“Kesempatan apapun harus dimanfaatkan sebaik mungkin, jangan sampai terlewatkan,” ujarnya.
Motivasi Alif untuk mencari pengalaman hingga ke luar negeri, tak lepas dari motivasi ayahnya, yang menginginkan Alif untuk menimba ilmu di timur tengah.
Belajar dari pengalaman kawan-kawannya yang aktif di beberapa kegiatan, baik di dalam maupun di luar negeri Alif punya kemmpuan adaptasi dan menyesuaikan diri.
Ini menjadi dorongan bagi Alif untuk lebih meluaskan pengalaman dan relasi demi ikut serta dalam berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.
“Kalau ingin dapat sesuatu sih ya bergerak. Move! Setiap orang punya impian. Maka taruhlah impian tersebut tepat dihadapan, agar selalu terlihat dan mendorongmu untuk berusaha mewujudkannya. Usaha, usaha, usaha. Susun visi misimu, tingkatkan kapabilitas, jangan lupa untuk terus meluaskan relasi dan memupuknya. Doa, ikhtiar, tawakkal, Insyaallah impian akan tercapai dengan izin Yang Maha Kuasa,” tutur Alif.
***Ditulis oleh Alif. Catatan perjalanan yang menginspirasi
Editor : macakata.com
Comment here