Harusnya Pemda Berpihak pada Masyarakat Kecil di Tengah Pandemi Covid-19 Ini
MAJALENGKA – macakata.com – Tarif atau biaya untuk melakukan swab antigen di wilayahKabupaten Majalengka saat ini harganya bervariatif. Ada yang Rp170 ribu, Rp.160 ribu juga ada yang Rp150 ribu.
Menanggapi variatifnya tarif swab antigen, di tengah kebutuhan kelengkapan surat tersebut untuk perjalanan dan administrasi lainnya, Anggota Legislatif DPRD Majalengka Aop Ropiki Iskandar ikut memberikan pendapatnya.
Menurutnya, saat ini kebutuhan masyarakat akan swab antigen cukup tinggi. Animo masyarakat tersebut terpicu, karena adanya aturan dan kebijakan yang mengharuskan orang harus punya keterangan sehat atau bebas Covid-19.
Contohnya bagi masyarakat yang ingin berpergian untuk mencari nafkah, ini bisa beberapa kali melakukan tes swab atigen mandiri, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi Masing-masing dan sebagai bukti jika ada pemeriksaan dalam perjalanan diperiksa oleh petugas.
“Oleh karenanya, kami dari Fraksi PAN Majalengka melihat situasi ini cukup memberatkan masyarakat. Sementara swab antigen mandiri yang kini dipatok padaharga Rp100 ribu ke atas, seharusnya bisa lebih murah,” ungkapnya, Rabu, 4 Agustus 2021.
Aop Ropiki yang memang menjabat sebagai Ketua Fraksi PAN di DPRD Kabupaten Majalengka, menambahkan fraksi PAN mengusulkan agar pemerintah daerah ikut memikirkan untuk membantu beban masyarakat tersebut.
Sebagai anggota Komisi IV, pihaknya mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka agar bisa memberikan subsidi untuk masyarakat dengan ketentuan-ketentuan khusus.
“Kami usulkan agar pemda memberikan subsidi untuk swab antigen bagi masyarakat,” ungkapnya.
Aop menjelaskan harga yang tinggi di tengah ekonomi yang terpuruk saat ini, membuat sebagian kelompok masyarakat tak mampu melakukan swab antigen. Padahal testing dalam kondisi-kondisi khusus harus dilakukan, agar warga yang beraktivitas tak saling menularkan COVID-19.
“Jika perlu, alangkah lebih baiknya jika pemda membebaskan biaya swab tersebut untuk masyarakat banyak. Contohnya untuk masyarakat yang kurang mampu, tentunya disertai dengan melampirkan beberapa surat keterangan dari desa. Sedangkan untuk anggarannya dimungkinkan melalui anggaran hasil refocusing,” ungkap Aop Ropiki Iskandar, juga didampingi oleh Hanurajasa, anggota legislatif dari partai PAN dan sebagai ketua komisi IV DPRD Majalengka.
Jika tarif swab antigen dijual dengan harga lebih murah, menurutnya, testing bisa dilakukan dengan lebih masif, sebagai pencegahan dini. Pihaknya berharap pemerintah daerah harus apat mengevaluasi tentang hal ini.
“Jangan sampai ada kesan mengambil keuntungan dari penderitaan masyarakat,” tandasnya. (hrd)
Comment here