BERITAPENDIDIKAN

Pertama Kalinya di Jawa Barat, Baznas Majalengka Punya Program Jaga Kiayi dan Santri

Baznas Jaga Kiayi

MAJALENGKA – macakata.com – Program Jaga Kyai dan Santri tahun 2021 dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) merupakan yang pertama kalinya di Jawa Barat.

Pencanangan program Kita Jaga Kiayi dan Santri tahun 2021 di Kabupaten Majalengka ini dipusatkan di gedung Pendopo.

Meski bukan daring, acara ini dilaksanakan dengan cara menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para tamu undangan dilakukan tes Covid-19 terlebih dahulu. Kursi-kursi diatur jaraknya.

“Progam Kita Jaga Kiai dan Santri Tahun 2021 ini merupakan salah satu program Baznas Majalengka sekaligus merupakan bagian dari realisasi program yang dicanangkan Bupati Majalengka,” ungkap Ketua Baznas Majalengka, Agus Yadi Ismail, di Pendopo Majalengka, Senin, 23 Agustus 2021.

Agus menambahkan program ini meliputi penyelenggaraan pelayanan vaksinasi, pembagian paket imunitas, paket higienitas, pelayanan pemeriksaan kesehatan, serta pemberian bantuan bagi pasien isolasi mandiri.

“Agenda ini menargetkan seluruh warga pesantren tanpa terkecuali. Mulai dari para santri, pengurus pondok pesantren, hingga kiai dan ulama,” kata Agus.

Agus menjelaskan, melalui program ini dimaksudkan untuk melindungi dan menjaga para kiai, ulama, dan ustad yang menjadi salah satu kelompok yang rentan terpapar Covid-19.

Sementara itu, Ketua MUI Majalengka, KH Anwar Sulaeman mengatakan, pencanangan Program Kita Jaga Kyai dan Santri di Majalengka ini merupakan yang pertama kalinya di Jawa Barat.

Secara nasional, telah terlebih dahulu dilaksanakan oleh Wakil Presiden RI pada tanggal 02 Agustus 2021 secara daring. Itupun atas inisiasi Baznas yang didukung oleh Kementerian Agama RI, Kemenkes, TNI-POLRI, Majelis Ulama, NU, Muhammadiyah, Persis, PUI, serta berbagai Ormas Islam lainnya.

Program Jaga Kyai dan Santri ini meliputi penyelenggaraan pelayanan vaksinasi, pembagian paket imunitas, paket higienitas, pelayanan pemeriksaan kesehatan, serta pemberian bantuan bagi pasien isolasi mandiri.

Target program ini yakni seluruh warga pesantren tanpa terkecuali, mulai dari para santri, pengurus pondok pesantren, hingga kiai dan ulama.

“Program ini dimaksudkan untuk melindungi dan menjaga para kyai, ulama, dan ustad yang menjadi salah satu kelompok yang rentan terpapar Covid-19, karena menurut data di Kementrian Agama RI pada 7 Juli 2021 sudah terdapat 605 orang kyai dan ulama serta pengasuh Ponpes yang wafat akibat Covid-19,” ujarnya.

Anwar menjelaskan berdasarkan data itu telah cukup banyak santri di lingkungan Ponpes yang terpapar Covid-19 selama pandemi ini. Untuk itu melalui program Jaga Kyai dan Santri ini diharapkan dapat melindungi dan menjaga kyai serta santri dalam situasi Pandemi Covid-19.

“Silakan kepada warga untuk melakukan vaksinasi di daerah masing-masing, mari kita pedomani fatwa-fatwa MUI yang berkaitan dengan Pandemi Covid-19. Hal ini merupakan bagian dari ikhtiar lahir batin untuk terbebas dari Covid-19,” ujarnya.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan pihaknya menyambut baik dan mendukung program Jaga Kyai dan Santri. Program Kita Jaga Kiayi dan Santri yang diinisiasi Baznas ini merupakan bentuk keprihatinan Baznas, karena melihat banyaknya ulama dan tokoh agama yang wafat akibat pandemi.

“Program ini merupakan bentuk aksi nyata yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan di lingkungan pondok pesantren, seperti para santri, pengurus, serta kiai,”ujarnya, Senin, 23 Agustus 2021.

Bupati menambahkan program ini memiliki tiga tujuan utama, yakni menjaga kesehatan dan kebugaran para kiai, memberi dukungan paket kesehatan untuk para kiai, dan memberikan layanan kesehatan bagi para kiai.

“Kiayi merupakan garda terdepan yang paling banyak berhadapan dengan umat. Para kiayi tentu sangat mungkin menjadi pihak yang sangat riskan terdampak wabah Covid-19, untuk itu program Jaga Kiai tersebut merupakan salah satu bentuk penghargaan pemerintah dalam menjaga dan memelihara kesehatan para kiai dan pengasuh pesantren yang telah berjasa bagi bangsa ini khususnya di Kabupaten Majalengka,” pungkasnya.

Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi mengatakan pihaknya mengajak ulama untuk bangkit dari pandemi COVID-19 dengan menjaga jiwa dan raga agar tetap sehat.

Kesehatan jiwa atau mental adalah peran ulama melalui pengajaran keagamaan dan pengamalan spiritual.

“Ulama melalui bimbingan keagamaan dapat menanamkan kesehatan mental (jiwa) bagi masyarakat,” jelasnya.

Kapolres menambahkan, berpesan kepada para ulama untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan ketat dalam setiap aktivitas keagamaan.

“Hal ini dapat menjadi contoh yang baik, yang bisa diikuti oleh masyarakat,” ucapnya. (hrd)

Comment here