BERITANewsWorld

Menunggu Situasi Aman dari Covid-19

Haji

Penundaan Keberangkatan Haji untuk Kemaslahatan Semua

MAJALENGKA – macakata.com – Telah dua tahun berselang keberangkatan haji ditangguhkan. Termasuk tahun 2021 ini.

Keputusan pemerintah, melalui Kementrian Agama itu telah memutuskan berdasarkan hasil musyawarah dan kesepakatan bersama para alim ulama.

‎Reaksi masyarakat, terutama para calon jemaah haji yang giliran berangkat tahun 2020 dan giliran berangkat tahun 2021, terpaksa harus gigit jari.

Kloter keberangkatan yang sudah sangat dinantikan itu, berakhir dengan penundaan kembali.

Sebagian informasi dan berita hoaks, mengenai keberangkatan haji yang gagal ini pun, tak terbendung.

Pihak Kemenetrian Agama bekerjasama dengan komisi delapan DPR RI, memastikan bahwa ‎keberangkatan ibadah haji ke tanah suci Mekkah itu, berdasarkan azas untuk keselamatan bersama, pandemi Covid-19 tidak memungkinkan untuk ribuan jemaah haji berkumpul dalam satu tempat, karena hal itu akan memudahkan virus Corona menular sangat cepat.

Anggota DPR RI dari fraksi PKB, dapil Sumedang, Majalengka dan Subang, KH. Maman Imanulhaq mengatakan, pembatalan keberangkatan haji tahun ini dan tahun sebelumnya, adalah untuk menyelamatkan umat manusia.

“Jika dipaksakan, madhorotnya akan semakin bertambah. Kita tidak menginginkan seperti India, yang bermula dari sungai Gangga,” ujarnya, dalam sosialisasi diseminasi keberangkatan haji di salah satu hotel area Majalengka kota, Minggu, 7 November 2021.

Maman menyebutkan, bukan saja karena faktor adanya larangan dari negara Arab Saudi, namun hal ini merupakan kesepakatan internasional.

Dirinya menyebutkan, meski sebagai anggota DPR RI, yang punya pasport khusus, karena situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung, pihaknya pun merasakan sendiri, tidak bisa bebas untuk memasuki negara yang akan dikunjunginya dalam rangka kunjungan kerja atau study banding.

“Covid-19 itu nyata, India dan sejumlah negara lain merasakannya, saya lihat beritanya. Kebijakan pemerintah untuk menunda keberangkatan haji merupakan keputusan yang tepat, karena ini menyangkut nyawa orang, nyawa untuk keselamatan kita semua,” ujarnya.

Maman menjelaskan, diakuinya banyak hoaks beredar mengenai Covid-19, hal itu disinyalir merupakan ulah kelompok yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Oleh karena itu, untuk menangkal berita hoaks, tak ada jalan lain, selain menggali dan terus membaca, serta bertanya kepada orang yang sanadnya jelas. Di sinilah pentingnya kita berliterasi dan banyak membaca serta diskusi, supaya kita terhindar dari hasutan hoaks,” tandasnya.

Senada, anggota DPR RI dari fraksi Golkar, Hj. Itje Siti Dewi Kuraesin, juga melakukan sosialiasi diseminasi keberangkatan ibadah haji, ia mengatakan, dana haji untuk calon jemaah haji, yang tidak berangkat tahun ini maupun tahun2020 lalu, masih tersimpan dengan sangat aman.

“Dana haji masih tersimpan aman. Kalaupun mau diambil itu sangat bisa. Jadi jangan percaya pada berita-berita hoaks yang beredar,” ujarnya.

Kasie Haji dan Umroh pada Kementrian Agama Kabupaten Majalengka, Hasan Syarif menegaskan, soal dana haji yang tersimpan, pihaknya berani menjamin masih aman tersimpan dan bisa diambil kapanpun. Hal itu seperti yang diungkapkan anggota DPRI RI.

“Dana haji masih tersimpan aman. Mohon agar para calon jemaah haji bersabar, dan kita semua berdoa supaya pandemi ini segera usai,” ungkapnya.

Terpisah, calon jemaah haji yang seharusnya berangkat haji tahun 2020 lalu, memang terlihat kecewa. Akan tetapi, setelah mendengar penjelasan dan pemaparan dari sosialisasi diseminasi keberangkatan ibadah haji bersama anggota DPR RI komisi delapan, pihaknya memustuskan untuk sabar menunggu dan tidak menarik dana haji-nya.

“Setelah medengarkan pemaparan dan penjelasan yang gamblang, disertai fakta dalam sosialiasi tentang diseminasi keberangkatan ibadah haji, saya dan istri hanya bisa berdoa, supaya pandemi Covid-19 segera usai. Dan kita bisa berangkat tahun depan dengan aman dan nyaman,” ujar calon jemaah haji, M. Ikin. ( hrd)

Comment here