MACAKATA.COM – Demo mahasiswa gabungan BEM Seluruh Indonesia yang terjadi di Gedung DPR/MPR pada 11 April 2022, awalnya berjalan tertib. Para mahasiswa menyuarakan Aspirasinya terkait persoalan Indonesia saat ini.
Dalam aksi di DPR RI, BEM SI mengusung tagar #RakyatBangkitMelawan dengan 4 tuntutan. Berikut ini tuntutan mereka: Pertama, Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Kedua, Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret hingga 11 April 2022.
Ketiga, Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
Keempat, Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan Mahasiswa kepada Presiden yang hingga saat ini belum terjawab.
Di tengah demo mahasiswa, Ade Armando akademisi, dosen UI dan pegiat medsos tampak hadir di tengah ribuan mahasiswa.
Ade Armando yang aktif di siaran kanal YouTube Cokrotv menjadi amuk sasaran para oknum pendemo.
Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam kericuhan pengunjuk rasa di Gedung DPR RI.
“Ade dipukuli sedemikian sadis. Ini Mimpi Buruk Bagi Jalannya Demokrasi di Indonesia” kata penyair dan penulis Rendy Jean Satria, dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi macakata.
Dalam sebuah rekaman video yang viral di jagat medsos, Ade mengalami kejadian mengenaskan.
Wajahnya dipenuhi darah dan dia tampak tidak mengenakan celana. Ade lantas dilindungi oleh polisi dan dibawa masuk ke gedung DPR. Belum jelas mengapa Ade bisa menjadi amuk sesama pendemo.
“Miris melihatnya, aksi kekerasan yang dialami Ade Armando tanda runcingnya sebuah perbedaan pendapat. Main hakim sendiri sudah menjadi hal yang lumrah di negeri ini apalagi ini bulan Ramadan” ujar Rendy Jean Satria. (MC-02)
Comment here