FunGamingLifestyleOPINITravelWISATA

Libur Sekolah ke Tempat Wisata Majalengka

Oleh : Noha Dian

MacaKata.com – Dua hari lalu, mendatangi obyek wisata yang ada di Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, tempatnya asyik, menyenangkan.

Saat ini telah memasuki liburan sekolah. Hingga pertengahan Juli 2022, tempat-tempat wisata dipastikan akan selalu penuh, bejibun, dibanjiri banyak pengunjung.

Sirkulasi ekonomi bagi warga sekitar tempat wisata, tentu saja suatu kegembiraan. Kita sambut baik semua hal yang positif. Pandemi mulai berangsur angsur menjadi endemi.

Nyaris semua pengunjung wisata tanpa memakai masker. Sebagian besar pengunjung wisata itu telah melepas topeng mulut dan hidungnya.

Apa enaknya selalu menutup hidung? Tersiksa kawan. Udara segar yang wajib kita hirup malah digantikan karbondioksida dari nafas buangan kita sendiri. Itu menurut saya lebih berbahaya dari virus si Eta.

Kembali ke tempat wisata Majalengka. Jangan berharap tempat wisata sepi pada musim libur sekolah. Sudah sangat dipastikan, tempat-tempat wisata akan selalu penuh. Itu harapan kita semua.

Nah, saran saya, jangan mengeluh ketika datang ke tempat wisata mana saja, akan ditemui ribuan orang memadati tempat wisata. Nyaris prustasi untuk menenangkan diri. Jadi, jika tak suka dengan situasi ribuan orang di tempat wisata, atur waktu liburanmu supaya jangan datang pas liburan.

Kata tukang parkir di tempat wisata itu, saat ini setiap Sabtu dan Minggu, dna tanggal merah, tempat wisata selalu penuh pengunjung.

Hari hari biasa yang bukan tanggal merah, bukan Sabtu dan Minggu, bukan liburan awal tahun dan lebaran, maka hari-hari itu pengunjung tidak terlalu banyak.

Bagi kalian kaum Asperger, yang menarik diri dari kerumunan orang-orang, yang lebih suka ketenangan dengan sedikit orang. Kalian sudah tau sendiri, berada di rumah sendiri, atau mencari tempat yang sepi pengunjung akan selalu lebih baik untukmu.

Libur sekolah bagi anak adalah pengalaman. Itu suatu kebutuhan. Harus dilaksanakan. Pepatah bijak mengatakan, untuk apa banyak uang, jika tak dinikmati hari ini. Nikmatilah selalu semua momen bersama anak-anak. Masa emas mereka adalah ketika anak berusia satu sampai tujuh tahun. Harus selalu dapat dampingan dari orangtua.

Libur sekolah harus dimanfaatkan dengan beragam kegiatan dan gerak. Hidup kita ini hanya berpacu pada dua hal. Diam dan Bergerak. Setelah diam lama, bosan, lalu kau harus bergerak. Setelah bergerak lama, lelah, kau perlu istirahat, ya tinggal tidur. Sirkulasinya tetap begitu. Itu dari zaman Adam dan Hawa sebelum mereka bertemu di Gurun Pasir.

Sirkulasi Diam dan Gerak dalam rutinitas kita, juga sudah ada dalam zaman ketika Musa berguru ilmu kepada Nabi Khidir. Perputaran itu akan terus abadi hingga akhir zaman. Kiamat.

Jadi jika kau selalu senang dengan konsep mengumpulkan uang dan menimba kekayaan, tanpa peduli pada rekreasi dan liburan, ayolah, itu semua hanya barang. Tak akan dinikmati oleh senang-senang yang abadi.

Libur sekolah harus menjadi edukasi anak dan keluarga juga para guru. Juga kalian yang selalu di rumah. Keluarlah, tidak enak rasanya diam saja di rumah. (**

Comment here