BERITAFoodKREATIFScienceTOKOHWorld

Beras Analog dari Jagung

MAJALENGKA – MacaKata.com – Nyaris semua orang mengkonsumsi beras untuk makanan pokok sehari-hari. Beras dimasak, lalu dibuat nasi, dimakan.

Orang Sunda bilang, bila belum makan nasi, meski sudah makan roti, ketupat, mie ayam, ataupun telah makan makanan yang mengenyangkan perut, bila belum makan nasi, biasanya belum dianggap makan‎.

Perut kita terkadang berontak bila belum makan nasi. Terus apa jadinya jika kekurangan pangan nasi, beras tidak ada atau berkurang?

Dalam hal ini, Universitas Majalengka mendorong pemerintah Kabupaten Majalengka untuk membuat beras analog dari bahan dasar tepung jagung.

Majalengka Jawa Barat terkenal dengan komoditas jagungnya yang lumayan melimpah. Oleh karena itu, untuk mendukung kedaulatan pangan di tingkat lokal, akademisi Universitas Majalengka (Unma) mendorong pemkab untuk melakukan inovasi jagung menjadi beras analog.

Akademisi Unma, Dekan Fakultas Pertanian, Umar Dani mengatakan, pihaknya akan mendorong pemkab Majalengka untuk melakukan terobosan baru untuk mewujudkan kedaulatan pangan, sekaligus memberdayakan para petani Majalengka.

“Produksi pertanian unggulan Majalengka itu jagung. Itu bisa dikembangkan menjadi beras analog. Kita tepungkan dulu, lalu dibuat beras analog dari bahan dasar tepung jagung itu,” ungkap Umar, Senin, 4 Juli 2022.

‎Dalam waktu dekat, pihaknya akan memberikan masukan dan pendapat terkait inovasi teknologi untuk mewujudkan kedaulatan pangan, minimal di tingkat daerah Majalengka bisa lebih unggul.

“Tentang kedaulatan pangan secara nasional, maka jalannya masih sangat jauh. Lebih baik kita berdayakan dulu keunggulan hasil produk pertanian yang ada di kita,” ungkapnya.

Ketahanan pangan akan terwujud, bila para petani dan masyarakat betul-betul memunculkan potensi produksinya tanpa melibatkan produk lain dari wilayah lain.

“Sebagian produksi pertanian kita masih import. Yang kita perlukan adalah terus memunculkan dan memperbanyak produksi unggulan pertanian yang ada‎ di kita. Memang diperlukan inovasi dan teknologi. Maka kita perlu bahan pokok makanan lainnya, salah satunya membuat terobosan beras analog dari jagung,” ungkapnya. ( MC-05)

Comment here