BERITAGadgetsPENDIDIKANScience

Menuju Smart City Majalengka, Akademisi Unma Sarankan Kolaborasi dan Terus Mengedukasi Masyarakat

Seminar Teknologi Fakultas Teknik Universitas Majalengka Bersama Dinas Kominfo

MAJALENGKA – MacaKata.com – Smart City di Kabupaten Majalengka bisa terwujud bilamana ada sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak. Adanya barang teknologi canggih yang didukung beragam aplikasi internet, yang mengharuskan aktivitas otomatis kerja manusia, itu akan terbata-bata, bilamana tak didukung dengan edukasi Sumber Daya Manusia.

Smartphone atau ponsel cerdas android, yang ada dalam genggaman tangan kita, nyatanya belum berbanding lurus dengan kondisi dan situasi di daerah pegunungan. Oleh karenanya, konsep menuju Smart City untuk Majalengka ke depan, tidak melulu bicara teknologi. Namun pula bicara edukasi dan SDM yang harus terus belajar.

Pendapat ini mengemuka dari penelitian dan kajian Dekan Fakultas Teknik Universitas Majalengka, Dony Suandi. Ia mengatakan, Kabupaten ‎Majalengka masih harus terus mensosialisasikan dan terus mengedukasi masyarakat, akan pentingnya penggunaan teknologi.

“Bicara smart city, tak hanya bicara tentang alat-alat canggih saja. Tapi bicara juga tentang sumber daya manusia dan kesiapannya,” ungkapnya, sewaktu memaparkan kajiannya tentang konsep smart city‎ di auditorium Unma, Kamis, 18 Agustus 2022.

Selanjutnya, untuk memudahkan para mahasiswa dan peserta seminar yang hadir dalam ruangan, Dony menyuguhkan video yang menggambarkan tentang sebuah gudang di pabrik industri tertentu.

Video itu memvisualisasikan tentang adanya teknologi kerja mesin yang memudahkan manusia, karena mengangkat barang yang berat hanya bisa dilakukan oleh alat-alat canggih. Namun video itu pun menggambarkan sebaliknya, sebuah kecelakaan terjadi.

“Dalam video itu, teknologi yang tak dibarengi dengan kesiapan SDM hasilnya bisa menimbulkan kecelakaan,” ujar Dony.

Kemudian, Dony menceritakan kunjungannya ke wilayah Argapura dan wilayah bagian selatan Majalengka lainnya. Para petani di wilayah itu masih menggarap tanahnya dengan cangkul, atau alat alat tradisional. Belum menggunakan teknologi semisal pacul itu dikendalikan oleh remot dari jarak jauh.

“Petani di kita bisa diarahkan untuk menggunakan teknologi canggih masa kini. Namun, itu perlu edukasi yang cukup panjang. Konsep Smart City perlu digaungkan saat ini memang betul, konsekuensinya adalah, pemerintah dan semua kalangan harus betul-betul sinergi untuk mengedukasi masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya, Video lain diputar. Kali ini sebuah gudang industri namun lebih rapih dan lebih tertib. Semua teknologi dan barang-barang yang ada di dalam gudang itu dikerjakan oleh mesin. Tidak terlihat ada manusia dalam video tersebut.

“Dalam video ini, kecanggihan teknologi sudah benar-benar dimanfaatkan oleh manusia. Konsep smart city masih membutuhkan edukasi dan sosialisasi semua pihak dengan cukup banyak waktu,” ungkap Dony.

Dengan kata lain, manusia akan selalu mencari jalan yang terbaik untuk mengatasi semua persoalan yang muncul ke permukaan. Adanya teknologi canggih, bukan berarti persoalan tidak ada.

“Kecanggihan teknologi itu sebetulnya automation, bagaimana situasi aktivitas yang lebih baik bisa diwujudkan untuk memudahkan. Intinya, kita harus sadar betul terhadap aktivitas yang kita lakukan.Untuk mewujudkan smart city kuncinya adalah kolaborasi, kerja bersama dan terus berinovasi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman mengatakan ‎Majalengka di masa yang akan datang harus mewujudkan konsep smart city.

“Kolaborasi dan kerja bersama untuk mewujudkan smart city Majalengka merupakan jalan terbaik,” ungkapnya.

Rektor Unma, Indra Adi Budiman menyambut baik adanya seminar teknologi menuju smart city Majalengka. Menggandeng Univeritas Majalengka untuk menggali gagasan dan konsep, untuk kemudian mencari solusi terbaik merupakan langkah nyata kerja bersama. (E. Diana)

Comment here