BERITAKREATIFScience

Bekas Barang Farmasi, Kini Jadi Kursi Estetik

Penulis : Diana Ha

MAJALENGKA – macakata.com – Sekelompok anak muda di Kabupaten Majalengka Jawa Barat memanfaatkan bekas pengemasan obat farmasi untuk dijadikan meja dan kursi. Hasilnya, selain lebih enak dipandang, juga asyik digunakan. Terkesan lebih milenial dan kekinian.

Memang ada sedikit kesan jadul, namun, kesan itu hilang setelah melihat ada ornamen lain yang ditambahkan, yakni warna dan gambar yang disematkan dalam tong meja dan kursi estetik itu. Mereka memoles semacam drum tempat penyimpanan anggur dalam film-film hollywood.

Meja dan kursi itu merupakan ‎barang bekas packing obat farmasi. Selama dua tahun ini, dari tahun 2020 lalu, mereka telah cukup mendapatkan pasokan barang baku itu. Si penyuplai barang tentu saja senang, karena tak lagi repot untuk membuang barang bekas yang cukup banyak tersebut.

Satu sett itu terdiri dari satu meja dan dua kursi. Ada banyak varian warna dalam tong kursi estetik‎ tersebut. Pesanan tersebut menjadi kewenangan penuh bagi yang mau order dan ingin memiliki barang cantik dari barang bekas farmasi itu.

Pengggagas tong kursi estetik‎, Agus Susanto mengatakan, pihaknya bersama kelompok anak muda punya tempat produksi di wilayah Kabupaten Majalengka. Berbekal keinginan untuk memanfaatkan barang bekas menjadi lebih berguna dan bernilai lebih.

“Kita sudah dua tahun produksi, Alhamdulillah sudah cukup banyak peminat. Kita mulai tahun dari 2020 lalu. Pemesanan biasanya kita promosikan lewat akun-akun sosmed, dibuat berdasarkan pesanan,” ungkapnya, September 2022.

Agus menambahkan, Home industri yang dikelolanya bersama sekelompok anak-anak muda lainnya ini, diharapkan akan terus berkembang dan mampu mendongkrak perekonomian serta mampu menciptkan lapangan kerja bagi kreatifitas anak-anak muda Majalengka.

“Kreatifitas kita perlu terus dikembangkan. Makanya kita sebagai anak-anak muda akan terus mencoba berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan dan membuat karya-karya terbaik anak bangsa khususnya demi Majalengka yang lebih baik,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Andri. Ia mengatakan hasil produksi awal, dalam catatannya telah mengeluarkan sedikitnya 50 set meja dan kursi tong kursi estetik. Dipesan khusus oleh si pemesan dengan atensi yang langsung pula dituruti oleh para pembuat.

“Prinsipnya kita menyenangkan para pemesan. Maka warna dan gambarnya sesuai permintaan si pemesan. Tentunya kita perlu juga menyenangkan para konsumen,” ujarnya.

Penggagas lainnya, Iman mengatakan, selama dua tahun ini, diakui pihaknya tidak ‎pernah mengalami kesulitan bahan baku. Karena telah cukup banyak barang bekas tong yang tak digunakan lagi. Sehingga mereka memanfaatkannya untuk menjadi barang yang bernilai daya jual tinggi.

“Satu set itu dua kursi dan satu meja. Untuk harga silakan datang langsung ke rumah produksi atau hubungi akun sosmed kita,” ujarnya.

Agus, Andri maupun Iman berharap, dengan kreatifitas yang mereka wujudkantersebut dapat memberdayakan potensi lokal yang ada di sekitar rumah. Sehingga, jika bicara tentang barang bekas yang konotasinya pada sampah dan akan dibuang, maka, kreatifitas yang dimunculkan sudah cukup membantu untuk mengurangi sampah produksi dari pabrik lain.

“Kita memberdayakan potensi dan menggali kreatifitas. Sehingga, apa yang kita lakukan ini akan menjadi suport bagi anak-anak muda lain. Kita bersyukur dapat memanfaatkan barang bekas framasi untuk kemudian dipolesmenjadi furnitur dan meubeul yang kekinian di Majalengka ini,” ungkapnya. (*)

Comment here