Lato-lato Menghilangkan Candu Game Online
MAJALENGKA – macakata.com – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Majalengka mengecam adanya larangan permainan alat bermain Lato-lato di sekolah.
Bahkan, LPAI Majalengka menyayangkan adanya program rajia yang menegaskan larangan tersebut. Menurut LPAI Majalengka, situasi tersebut bertolak belakang dan bertentangan dengan kreativitas anak.
LPAI Majalengka menilai, permainan Lato-lato ternyata punya manfaat positif bagi tumbuh kembang anak. Bermain mengunakan alat Lato-lato dapat membuktikan minat belajar anak sangat tinggi.
Ketua LPAI Majalengka, Aris Prayuda mengatakan, permainan Lato-lato yang saat ini digandrungi oleh anak-anak, dapat mengembalikan dunia bermain dan belajar anak, serta mengalihkan pada kecanduan permainan dalam hape.
Selama dua tahun lebih, pelajar dan hampir semua kalangan guru, sebagian besar hanya bisa belajar daring.
“Dua tahun lebih anak-anak hanya belajar secara daring. Sementara, adanya permainan Lato-lato dapat mengembalikan anak pada dunia bermain dan belajarnya,” ujarnya, Ahad, 15 Januari 2023.
Aris Prayuda menambahkan, sisi positifnya, bermain dengan Lato-lato dapat menghilangkan dan mengalihkan permainan game online pada smartphone android.
“Permainan game online, kecanduan hape akan menimbulkan efek gangguan yang sangat luar biasa terhadap mental dan psikis anak. Nah, Lato-lato adalah salah satu solusinya. Dunia bermain dan belajar inilah yang sebenarnya menjadi harapan para orang tua dengan hadirnya sekolah, harusnya para guru lebih kreatif dan mengikuti perkembangan zaman,” jelasnya.
Pria yang kini tengah menyelesaikan penelitian pascasarjana menuturkan, adanya permainan Lato lato justru sangat baik, sebagai media pembelajaran bagi para guru untuk menarik minat siswa.
“Kami sangat menyayangkan adanya razia Lato-lato itu. Lato-lato justru bernilai positif. Karena dapat menghilangkan kecanduan game online,” ujarnya.
Aris menuturkan, permainan Lato-lato merupakan kesempatan para guru untuk kembali memunculkan kreativitas belajar di sekolah secara lebih menyenangkan.
“Apa yang dimainkan anak dengan lato-lato, merupakan sumber belajar, ada nilai berbagai mata pelajaran yang bisa diterapkan dengan anak bermain lato-lato,” ucapnya.
Menurut Aris, anak sering kali mengalami hambatan dalam belajar, lantaran adanya kesalahan dalam pola pembelajaran. Namun dengan munculnya lato-lato ini, membuktikan tingginya minat belajar anak melalui permainan.
Permainan Lato-lato bisa menstimulus kemampuan motorik anak, yakni meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik. Fungsi koordinasi antara kognitif dan motorik halus di tangan anak ini terjadi ketika anak berusaha memainkan Lato-lato hingga menimbulkan bunyi tek-tek-tek.
Seringkali hambatan anak dalam memahami belajar, bukan soal nilai, tetapi sejak awal salah memilih cara masuk ke anak melalui media bermain dan belajar. Lato-lato membuktikan minat belajar anak sangat tinggi melalui permainan ini. Ini yang benar benar harus dimanfaatkan secara baik.
LPAI Majalengka berharap pemerintah bersikap lebih bijaksana dalam menanggapi rajia permainan tersebut.
“Majalengka dengan predikat sebagai Kabupaten Layak Anak, maka pemerintah harus sepenuhnya memfasilitasi ruang kreasi anak-anak di pelosok desa, jangan malah melarangnya,” tandasnya. **
Comment here