MAJALENGKA – macakata.com – Unit Kerja Jabar Saber Hoaks bekerjasama dengan Diskominfo Kabupaten Majalengka mengadakan Pelatihan Cek Fakta Mandiri di Pondok Pesantren Al-Ishlah Persatuan Islam 92 Kelurahan Majalengka Kulon Kabupaten Majalengka.
Pelatihan ini termasuk ke dalam Program Keliling Jabar Belajar Literasi Baik, Asyik dan Fun atau Kejar Tabbayun yang tengah dijalankan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dimotori unit Jabar Saber Hoaks dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
Tim Jabar Saber Hoaks, Ganjar Darussalam menyampaikan di tahun 2023 ini, tim Jabar Siber Hoaks masuk di pondok-pondok pesantren, hal ini menyusul karena saat ini tengah memasuki tahun politik di tahun 2024. Sehingga ini menjadi sangat penting untuk menjelaskan soal informasi berkaitan tentang literasi digital, verifikasi fakta juga berita.
Program Kejar Tabayyun ini, merupakan kegiatan Ke-10 dari rangkaian kunjungan Jabar Saberhoaks ke Pondok Pesantren di 27 Kabupaten / Kota se – Jawa Barat.
“Kita akan memberikan pelatihan secara langsung agar siswa-siswi dapat memahami mana berita yang benar dan mana berita yang bohong,” ujarnya
Ganjar mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Pondok Pesantren Al-Ishlah Persatuan Islam 92, karena telah mengizinkan Tim Jabar Saber Hoaks Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan kegiatan pelatihan Literasi Digital dan Cek Fakta Mandiri kepada para santri dan santriwati.
”Mudah-mudahan ada sedikit ilmu yang dapat bermanfaat untuk kita dan membawa suasana lebih positif terkhususnya pesantren yang ada di Kabupaten Majalengka,” ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Majalengka Gatot Sulaeman menyampaikan apresiasi kepada Jabar Saberhoaks yang telah menggelar acara yang sangat penting ini.
Warganet Indonesia dinobatkan sebagai pengguna internet yang paling lama menghabiskan waktu untuk main HP , orang Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 6 jam per harinya, menggunakan ponsel dan penggunaan platform media sosial paling banyak di akses.
Menurut Gatot, penggunaan medsos yang menyampaikan kebohongan yang terus menerus di propagandakan dan diberitakan secara masif, lama-lama akan dianggap sebagai sebuah kebenaran.
“Sangat penting untuk kita mengcounter berita bohong jangan sampai membiarkannya karena lama-lama bisa dianggap sebagai sesuatu yang benar” ujarnya.
Kegiatan ini selain untuk penguatan literasi publik juga untuk penyeimbang serta meluruskan berita berita bohong yang merugikan banyak pihak.
Tugas fungsi Jabar Saber Hoaks untuk memverifikasi berita yang belum jelas kebenarannya, Verifikasi informasi dilakukan melalui proses konfirmasi dan kompilasi serta pengolahan data-data dari sumber kredibel.
Sementara itu Pimpinan Pesantren Persis 92 Al-Ishlah Majalengka, Aep Saepudin mengatakan, terkait berita Hoax sangat erat kaitannya dengan sejarah awal manusia , bahkan semenjak nabi Adam. Nabi Adam adalah manusia pertama yang terpapar berita Hoax yang dihembuskan oleh Iblis.
Menurut beliau Perang melawan Hoax itu menjadi sangat penting dan umat Islam telah diingatkan untuk kroscek / tabayyun apabila menerima sebuah informasi sebagaimana disebutkan dalam Qur’an Surat Al-Hujurat ayat enam.
Menurutnya, sesuai dengan ajaran agama Islam, ketika mendapat berita, seorang muslim yang baik harus tabayun. Jangan sampai ketika mengetahui suatu informasi itu, langsung main sebar hingga kemudian terjadi kekisruhan karena berita yang disebar itu ternyata jauh dari fakta.
“Ketika ada berita itu harus tabayun, jangan sampai menjadi musibah kepada pihak lain karena kebodohan kita dan kita nanti akan menyesal,” ungkapnya.
Acara Kejar Tabayyun ini kurang lebih diikuti 100 Peserta terdiri dari para santriwan dan santriwati dengan tiga pemateri yakni R. Tommy Sutami dari Jabar Saber Hoaks , Farhand dari Pengurus Bidang Garapan Pendidikan PW. Persis Jabar dan Pimpinan Pesantren Persis 92 Al-Ishlah Majalengka Aep Saepudin. ***
Comment here