MACA – Tahun Baru Hijriyah memang berbeda dengan tahun baru masehi. Terlihat sepi, tanpa ada kemeriahan hingar bingar lampu kerlap kerlip seperti pesta anak muda di punghujung desember.
Tahun Baru Hijriyah, yakni memasuki satu Muharram, dan kini menginjak hari ketiga dibulan Muharram, hanya sebagian kecil yang ngeuh, hanya sebagian yang merayakannya.
Itupun, karena kesadaran yang tak mau kalah hingar bingar dengan tahun baru kalender masehi. Januari tahun baru memang telah berlalu. Namun akan hadir kembali ketika memasuki akhir bulan Desember nanti.
Tahun baru Hijriyah, memang tahun baru kalendernya umat Islam. Bulan Muharram. Seperti bulan-bulan lainnya, hari terus berganti.
Masalahnya, tiap tahun kita selalu merasa, bulan Ramadhan itu makin ke sini, makin mendekati ‎bulan Januari. Sehingga, jika dihitung, maka akan bertemu bulan tahun baru Hijriyah dan Masehi nanti akan bertemu secara bersamaan. Itu asumsi saya, bisa saja saya salah.
Karena analogi matematika saya, dulu, ketika masih SD, bulan Ramadhan itu di bulan-bulan akhir Masehi. Tapi puasanya memang tetap di bulan Ramadhan. ***
Comment here