Menengok Hari Disabilitas Internasional di SLB B YPLB Majalengka
MAJALENGKA – macakata.com – Puluhan anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah luar biasa SLB B YPLB Majalengka duduk berbaris rapih. Pada wajahnya, pipi sebelah kiri ada bendera stiker lambang negara Palestina. Pada pipi sebelah kanan wajahnya, terlihat bendera merah putih Indonesia.
Anak-anak luar biasa ini terlihat semangat. Menyalami setiap tamu undangan, para guru, tamu undangan. Ekspresinya memang beda. Tapi senyum mengembang terpancar pada wajah-wajah mereka.
Bahkan, puisi untuk warga Palestina dibacakan oleh kepala sekolah. Para tamu dan undangan tentu saja tergerak. Tak sedikit yang meneteskan air mata. Karena hayatan dalam pembacaan puisi begitu menyentuh.
Dalam sambutannya, Ibu Kepala SLB B YPLB Majalengka, Sri Aminah mengatakan, anak-anak di sekolah ini tidak perlu menjadi orang hebat, yang diperlukan hanya cukup di level menjadi orang yang bermanfaat kelak.
“Di sekolah ini, kami hanya hanya ingin mencetak yang bermanfaat, Tak Perlu Jadi Hebat, anak-anak yang sekolah di sini hanya ingin bermanfaat untuk orang-orang di sekitarnya,” ungkapnya, pada Senin, 11 Desember 2023.
Maka untuk menjadi orang yang bermanfaat, Sri Aminah menambahkan anak-anak SLB B Majalengka aktif berlatih seni dan keterampilan seperti yang dipelajari pelajar pada umumnya.
“Sebab dengan berekspresi seperti yang lain, melalui kreasi seni yang digelar oleh anak-anak SLB, akan timbul semangat untuk menjadi yang bermanfaat,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Majalengka, mengatakan, pihaknya juga tergugah melihat penampilan para anak-anak SLB B Majalengka. Dan mengenai klausul disabilitas, pemerintah telah menerapkan untuk melibatkan satu persen Inklusi.
“Setiap OPD, instansi atu dinas minimal ada satu orang yang bekerja dari kalangan disabilitas,” ungkapnya.
Acara hari disabilitas internasional di SLB B YPLB Majalengka ini mengambil tema Kita tingkatkan kepedulian dan rasa cinta kasih pada sesama melalui kreasi seni dan parade puisi Palestina, diantaranya, dengan gerak dan lagu, Pencak Silat, Jaipong, tari domba kuring, tari tokecang, birthday gift.
Sementara itu, Ketua PD Literasi Majalengka, Asikin Hidayat mengatakan literasi itu maknanya masih global. Bicara literasi tentu saja melibatkan semua kalangan termasuk kalangan disabilitas.
Literasi kesehatan berarti melek tentang kesehatan, literasi pemilu berarti pengetahuan dan pemahaman tentang pemilu. Literasi saat ini dalam bidang baca tulis memang menurun, tapi anehnya, pembuatan buku mulai berangsur naik.
“Mungkin karena jenuh ya, baca tulisan di sosmed yang kurang bermutu. Akhirnya, banyak komunitas yang memprakarsai bikin buku. Dan, saya sangat mengapresiasi yang dilakukan anak-anak luar biasa di SLB B Majalengka ini. ,” ujarnya.
Perwakilan dari pihak orangtua, mengatakan sebagai orangtua siswa dari anak-anak spesial mengucapkan banyak terima kasih kepada para guru dan kepala sekolah serta semua pihak yang telah membantu belajar bersama anak-anak spesial. ( RIK)
Comment here