Ada Dugaan Penggelembungan dan Peralihan Suara
MAJALENGKA – macakata.com – Eep Hidayat selaku Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Subang berencana akan datang ke Kabupaten Majalengka untuk mendatagi KPU Majalegka.
Eep telah mengeluarkan penyataan yang cukup mengejutkan terkait dugaan adanya pelanggaran pemilu 2024, yang dilakukan oleh internal penyelenggara di Kabupaten Majalengka, diantaranya KPU Majalengka.
Politisi yang akrab disapa Mang Eep itu menyatakan langsung via video yang dibagikan di sosial media, termasuk sejumlah WhatsApp Group (WG), karena terus dibagikan maka video tersebut viral.
Mang Eep mengatakan dalam video tersebut, ada dugaan kecurangan pemilu yang paling parah sepanjang sejarah pemilu. Terlebih, Eep meduga kecurangan pemilu ini terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka.
“Kasus terbesar sepanjang pemilu era reformasi, salah satunya terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka dan di Jawa Barat yaitu pada pemilu 2024,” kata Mang Eep dalam video yang beredar.
Sebagai Caleg DPR RI Dapil Jabar IX (Subang, Majalengka, Sumedang) nomor urut 1 itu, Mang Eep mengungkapkan ada dugaan penggelembungan suara. Sehingga membuat suara caleg lain bertambah, padahal itu merupakan suara untuk dirinya.
Perolehan Eep Hidayat 30.743 dan Ujang Bey 24.404. Eep Hidayat calon anggota DPR RI nomor 1 berada pada ranking 1 sementara Ujang Bey nomor urut 5 berada pada ranking 2.
“Suara Ujang Bey, S.I.P., M.I.P ditambah pada rapat pleno KPU Majalengka sebanyak 3.127 suara dan pada rapat pleno KPU Jawa Barat ditambah 4.015 suara. Sehingga yang tadinya jumlahnya 24.404 suara menjadi 31.546 suara, yang tadinya di bawah Eep Hidayat 6.339 suara, sekarang menjadi di atas dengan kelebihan 803 suara,” ungkap Mang Eep.
Menurut Mang Eep, ada dugaan penambahan suara terhadap salah satu caleg, ini dinilai sebagai kejadian paling memalukan sepanjang sejarah pemilu.
“Apa Ini bukan kejadian terbesar dan paling memalukan sepanjang pemilu di era reformasi yang terjadi pada rapat pleno KPU Majalengka dan pada rapat pleno KPU Jawa Barat,” katanya.
Selanjutnya, Mang Eep berpesan kepada masyarakat, bahwa para penyelenggara pemilu di struktur KPU Majalegka diduga telah melakukan tindakan penambahan suara kepada caleg lain.
“Sebentar lagi di Jawa Barat kita akan menghadapi Pilkada kabupaten/kota dan pemilihan Gubernur Wakil Gubernur Jawa Barat, sementara para penyelenggaranya tak netral. Ini adalah keprihatinan terbesar bagi kita semua. Atas prahara kejadian terbesar Pemilu 2024 perhatikan dan waspada,” tandasnya.
Mang Eep menilai, para penyelenggara pemilu di Kabupaten Majalengka merupakan yang terburuk sepanjang era reformasi, harus diwaspadai oleh masyarakat.
Dari 23 Berita Acara hasil rekapitulasi PPK se Kabupaten Majalengka 3.127 suara (yang tidak berubah hanya kecamatan Jatiwangi, Sumberjaya dan Sukahaji) dalam Rapat Pleno KPU Majalengka dan dari Berita Acara Hasil Rekapitulasi Kabupaten Sumedang sebanyak 4.015 suara dalam Rapat Pleno KPU Jawa Barat.
Berdasarkan informasi dari tim mang Eep, beliau akan mendatangi KPU Majalengka pada pekan depan, usai perayaan Iedul Adha. (rls) ***
Comment here