MAJALENGKA – macakata.com – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Majalengka kini tengah rajin mengkampanyekan pesantren ramah anak. Sekaligus secara konsisten mengkampanyekan sosialisasi hidup bersih dan sehat.
Kali ini, sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat serta kampanye pesantren ramah anak digelar di pondok pesantren Syafi’iyah Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Para peserta yang hadir merupakan perwakilan sejumlah pesantren yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Majalengka. Sementara narasumber yang hadir yakni Komnas Perlindungan Anak wilayah tiga Cirebon.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Majalengka, KH. Muhammad Umar mengatakan, saat ini pihaknya memang tengah konsen untuk mengkampanyekan hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah maupun pondok pesantren. Sebagai catatan, dalam beberapa tahun terakhir ini, ponpes-ponpes yang berada di bawah naungan NU khususnua yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka telah banyak berubah dan lebih bersih.
“Bisa dicek di setiap ponpes dibawah naungan NU, hampir semuanya kini tertata rapih dan lingkungannya bersih serta rapih, ” ujarnya, Senin, 15 September 2025.
KH. M. Umar menambahkan pandangan dan stigmatisasi publik terhadap lingkungan sekolah pesantren saat ini telah mulai berubah dan lebih positif. Ponpes Manbaul Huda Cisambeng, Syafi’iyah Cisambeng maupun Raudhatul Mubtadiin Cisambeng adalah contoh lingkungan pesantren yang menjaga kebersihannya.
“Lingkungan bersih, tertata dan rapih adalah pengamalan dan praktik ilmu sekaligus sunah rosul yang berimbas pada santri santri yang sehat, ” ujarnya.
Sementara itu narasumber dari Komnas Perlindungan Anak, Siti Nuryani mengatakan, pihaknya mengajak para santri, guru atau kiai maupun orangtua santri, agar lebih mengedukasi para santri remaja supaya tidak terjerumus pada pergaulan bebas, yang sumbernya saat ini berasal dari ponsel dan sosial media dalam genggaman tangan.
Siti menjelaskan, pihaknya telah menerima banyak laporan di luaran sana, ada beberapa anak-anak sekolah yang masih di bawah umur (dibawah 19 tahun) telah mengalami suntik KB. Sementara menikah resmi saja belum.

“Oleh karenanya, setiap kali bersosialisasi di sekolah umum, kami dari lembaga mengingatkan agar sekolah melarang untuk menyediakan alat kontrasepsi jenis apapun,” ungkapnya
Siti Nuryani menambahkan, pihaknya juga mengajak masyarakat bilamana menemukan kasus pelecehan seksual anak di bawah umur agar berani melaporkan.
“Jangan sampai hanya selesai dengan damai. Sebab ini menyangkut masa depan anak, ” jelasnya.
Masih di tempat yang sama, Dr. KH. M. Nawawi Fathullah, M.Pd.I selaku Ketua RMI PCNU Majalengka sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Syafiiyah Cisambeng menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada SEP dan Water.Org atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini menjadi sangat penting, karena dua tema yang diangkat yakni Pola Hidup Bersih dan Sehat serta Pesantren Ramah Anak.
Dua tema ini, masih kata Kiai Nawawi, merupakan fondasi dalam menciptakan lingkungan pendidikan Islam yang berkualitas, aman, dan menyehatkan, baik secara fisik maupun psikologis. Pesantren bukan hanya tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga tempat tumbuhnya karakter, akhlak, dan peradaban.
“Maka dari itu, menjaga kebersihan, kesehatan, dan menjadikan pesantren sebagai ruang yang ramah dan nyaman bagi anak-anak adalah tanggung jawab kita bersama, ” ucapnya.
RMI PCNU Majalengka sebagai lembaga yang menaungi pesantren, mendorong seluruh pesantren untuk mengintegrasikan nilai-nilai PHBS dan prinsip-prinsip perlindungan anak dalam setiap aspek kehidupan pesantren. Pihaknya mengajak Pesantren-Pesantren untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung tumbuh kembang santri secara utuh.
Ketua RMI PCNU Majalengka ini berharap semoga kegiatan ini membawa manfaat besar dan menjadi titik awal perubahan positif di lingkungan pondok-pondok pesantren.
“Khususnya pesantren-pesantren di Kabupaten Majalengka, tetap menjaga lingkungan bersih, rapi dan tertata, karena itu akan meningkatkan kualitas diri dan pesantren tersebut,” pungkasnya. (Erik)

Comment here