BERITATOKOH

Dapat Penghargaan Mandaya Award, Desa Kawunghilir Juara 2 Nasional

 

MAJALENGKA – Lewat berbagai inovasi dan program-program yang berpihak pada warga, juga membantu perekonomian masyarakat yang kurang mampu, ditambah dengan program pinjaman tanpa bunga, sehingga para rentenir atau bank emok tidak berani lagi datang ke wilayah desa Kawunghilir Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka, kepala desa yang satu ini, melengggang mulus dan dapat penghargaan dari pemerintah pusat, tepatnya mendapatkan penghargaan dari Kementrian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia.

 

Pada tanggal 16 Oktober 2025, kepala desa Kawunghilir, Bunda Hj. Yosa Novita menerima secara langsung penghargaan dari kementeri koordinator bidang pemberdayaan masyarakat RI. Penghargaan Mandaya Award ini langsung diberikan secara khusus oleh Bapak Muhaimin Iskandar.

 

Bunda Hj. Yosa Novita beserta para pamong desa tentu saja sangat bergembira dan senang dengan penghargaan tersebut. Di tingkat Kabupaten Majalengka untuk penghargaan Anugerah Sri Baduga, Desa Kawunghilir dinyatakan sebagai juara terbaik. Saat ini akan melaju ke tingkat Provinsi Jawa Barat.

 

“Penghargaan Mandaya Award ini sama sekali tak terduga. Kami daftar, kemudian ada informasi bahwa saya selaku kepala desa harus hadir untuk menerima penghargaan Mandaya Award, ” ujar Bunda Yosa  usai rapat internal bersama para pamongnya, Senin, 20 Oktober 2025.

 

Bunda Yosa menambahkan, program inovasi yang terbaru yakni Nyaah ka Indung jeung ka Bapak, dinilai sebagai bentuk memuliakan orangtua yang menjadi percontohan. Alasan yang paling logis, orangtua adalah yang telah melahirkan anak-anak dan telah membesarkan anak-anak tanpa kenal lelah.

 

“Meski bukan orangtua kandung, namun  saya ingin memberikan contoh, kita harus selalu menyayangi orangtua. Apalagi yang telah melahirkan kita, kita ada di dunia ini dan dibesarkan oleh mereka, ” ungkapnya.

 

Meski telah banyak prestasi yang telah diraih oleh figur kepemimpinan bunda Yosa, namun beliau tetap sederhana dan tetap menjalankan program yang berpihak pada masyarakat kecil dengan biaya sendiri.

 

“Alhamdulillah saya diberi kecukupan rizqi. Saya niatkan untuk berbagi. Adapun penghargaan ini saya anggap bonus. Selebihnya saya hanya ingin terus membantu dan mengabdi untuk masyarakat, ” tandanya. (Erik Acil)

Comment here