Ekonomi Terpuruk, Batu Jaya Dipilih Sebagai Dapur Umum
MAJALENGKA – macakata.com – Adanya dapur umum di tengah pandemi global Corona ini, membuat warga merasa terbantu. Alasannya sederhana, berkurangnya pemasukan, membuat sebagian warga kesulitan, untuk sekedar membeli kebutuhan dapur buat makan.
Desa Batu Jaya adalah salah satunya. Desa yang berbatasan langsung dengan Baribis Kecamatan Cigasong ini, sebagian penduduknya merupakan petani dan pembuat bata merah.
Namun, di tengah kondisi wabah ini, sudah tiga pekan lebih nol pemasukan. Bahkan, sebagian pengusaha bata mengakui kondisi ini. Mereka biasanya mendapatkan orderan perminggu itu, antara dua atau tiga kali orderan bata ke wilayah tetangga.
“Tiga minggu lebih kami tak dapat orderan. Biasanya dalam seminggu, paling sedikit dapat satu orderan, atau satu angkut sekitar dua juta. Sekarang mah boro-boro satu order, setengah mobil bak terbuka ajah gak ada. Nol pemasukan,” ungkap salah satu pengusaha bata merah di Batu Jaya, Rabu, 15 April 2020.
Sementara itu, warga Batu Jaya lainnya, tampak biasa saja di tengah pandemi ini, mereka cuek saja, hanya sebagian kecil yang mengenakan masker.
“Yang jelas, dampaknya itu pada ekonomi. Pemasukan tidak ada, tapi pengeluaran untuk resiko dapur harus ada.” ungkap warga lainnya.
Sementara itu,TNI-Polri bekerjasama dengan pihak Kecamatan Cigasong, mendirikan Posko Dapur Umum yang dipusatkan di depan balai desa Batu Jaya.
Setiap harinya, ada seratus nasi kotak disediakan untuk warga terdampak pandemi global Covid 19.
”Setiap hari seratus paket nasi, kami sediakan. Ini sebagai wujud bantuan sosial kami kepada masyarakat.” ungkap Kapolres Majalengka, AKBP. Bismo Teguh Prakoso, Selasa,14 April 2020.
Kapolres menambahkan dipilihnya Batu Jaya adalah karena letaknya yang strategis untuk mengkafer wilayah terdampak Covid 19 di bagian Majalengka Utara. Bukan karena faktor lainnya.
”Dipilihnya di sini, karena tempatnya strategis, rencananya bagian selatan juga akan dibuat. Ini untuk menjangkau wilayah tengah dan utara. Sementara hanya di sini dulu,” Pungkasnya. (MC-02)
Comment here