Pemerintah Telah Mengumumkan Tahun 2020 Ini Berangkat Haji Ditiadakan
MAJALENGKA – macakata.com – Berdasarkan data yang berasal dari pihak Kemenag Majalengka, kuota calon haji (calhaj) kota angin berjumlah 1.150 orang, yang pada tahap pertama, sebanyak 1.105 calhaj telah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Namun, berdasarkan catatan yang ada, Para calon haji Kabupaten Majalengka hampir 100 persen telah melunasi BPIH, sehingga total calon haji yang telah lunas mencapai 1.159 orang.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah mengumumkan tidak ada pemberangkatan haji di tahun 2020 ini, seperti yang telah dinyatakan Menteri Agama, Fachrul Razi bahwa Pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun 2020/1441 Hijriah.
Keputusan untuk membatalkan pemberangkatan jemaah haji tersebut telah tertuang berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 494/2020. Fachrul juga mengatakan keputusannya itu untuk mengutamakan keselamatan para jemaah haji Indonesia.
Sementara itu, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi meminta pada calon jemaah haji (calhaj) yang batal berangkat pada tahun ini untuk bersabar. Pihaknya berharap agar para calon haji dapat melihat pembatalan ibadah haji dari aspek lain yang lebih positif.
Karna mencontohkan dengan kepanitian haji yang melibatkan puluhan ribu orang itu, harus melewati beragam prosedur. Sehingga, jika ada satu item yang bermasalah, maka akan berdampak besar bagi prosedur lainnya.
“Puluhan ribu orang terlibat dari manajemen transportasinya. Manajemen ibadahnya, akomodasinya, dan kalau Syawal ini tidak diambil keputusan, nanti akan terhambat,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Karna memahami tentang kekecewaan para jemaah haji yang gagal berangkat tahun ini. Namun, dengan adanya pembatalan haji tersebut, akan mencegah keburukan yang akan terjadi.
“Mencegah lebih baik dibanding mencari kebaikan, karena jika tidak ada keputusan pembatalan haji tahun ini, akan sangat bahaya dan mempertaruhkan kesehatan. Menghindari kejelekan itu lebih baik daripada mencari kebaikan,” ujarnya.
Sementara itu, gagalnya keberangkatan haji tahun 2020 ini disikapi sejumlah calon jemaah haji di kabupaten Majalengka.
Salah satunya Tata Suparta. Jamaah haji asal Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya ini mengaku telah menerima dengan ikhlas dan lapang dada, terhadap keputusan pembatalan berangkat haji tersebut. Hal itu demi kebaikan seluruh jamaah haji di Indonesia, akibat pandemi global saat ini.
“Ya, saya sendiri harus mencoba ikhlas. Mungkin ini juga petunjuk dari Allah agar semuanya (calon haji) harus bersabar,” ujarnya.
Dalam proses pendaftaran haji, Tata telah menunggu antrean selama delapan tahun atau sejak tahun 2012 lalu. Kegiatan pelaksanaan manasik haji, juga sudah dilakukan bersama puluhan calhaj lainnya di KBIH Al Ikhwan Kecamatan Leuwimunding. Termasuk pembuatan pasport, dan cek kesehatan hingga vaksinasi meningitis dan pembagian kain ihram, telah ia jalani.
“Saya dan yang lainya, tinggal menunggu waktu pemberangkatan saja. Sayangnya, sekarang ada keputusan ditunda. Barangkali ini jalan yang terbaik dari Allah SWT,” ungkapnya.
Di singgung terkait isu dana haji untuk penguatan rupiah, Tata berpendapat masalah dana haji seharusnya tidak boleh diutak-atik. Apalagi anggaran tersebut untuk kepentingan yang lainnya. Sebaiknya dikembalikan lagi ke seluruh jamaah, karena itu adalah uang amanat.
“Soal anggaran itu sampai sekarang belum menerima informasi resmi, baik dari KBIH maupun dari yang lainnya. Mudah mudahan saja informasi ini tidak benar adanya,” harapnya. (MC-02)
Comment here