BERITAScience

PMII Bekasi Soroti Tanggul Jebol Citarum, Jebol Terjadi Sejak 2007

MACAKATA.COM – Menanggapi kunjungan Presiden Joko Widodo dan pejabat tinggi yang mendampingi serta pemerintah daerah datang ke lokasi jebol tanggul, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bekasi agar ada perbaikan tanggul jebol itu.

“Jebolnya tanggul di daerah kami agar menjadi evaluasi pemerintah agar ke depan sungai terpanjang di Jawa Barat itu tidak terdengar lagi Jebol yang menimbulkan banjir,” ungkap Ketua PC PMII Kabupaten Bekasi, Harun Rosyid, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Februari 2021.

Pemilik nama lengkap, M. Harun Al Rasyid yang kini menjabat Ketua PC PMII Kabupaten Bekasi mengatakan, tahun 2007 tepatnya tanggal 5 Februari telah terjadi jebol tanggul Citarum di Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang. Kejadian itu mengakibatkan beberapa desa terendam hingga dua meter, hal tersebut mestinya menjadi evaluasi.

“Tahun 2021 terjadi kembali jebol tanggul Citarum pada tanggal 20 Februari 2021 tepatnya pukul 23.30 WIB, mestinya hal ini tidak terjadi, karena telah terjadi 2007 silam,” ungkapnya.

Harus menambahkan,13 tahun bukanlah waktu sebentar untuk memikirkan dan mengonsep sebuah ide dan gagasan solusi mengatasi banjir masa depan, sehingga dapat meminimalisasi terjadinya jebolnya tanggul Citarum.

“Teknologi sekarang yang semakin canggih, harusnya Indonesia belajar pada Dinding Anti Banjir di Austria, Tubewall di Swedia, Greatwall of Lousiana di Amerika Serikat dan lainnya,” tandasnya.

Jika di Indonesia khususnya di Kabupaten Bekasi, lanjut Harun, pihaknya menilai masih bersifat statusquo, karena ada indikasi seolah pembiaran.

“Jadi sebuah pertanyaan besar, jangan sampai kebencanaan ini menjadi keuntungan bagi pemerintah dalam meraup untung proyek yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Mestinya, lanjut Harun yang juga ikut dalam evakuasi warga saat kejadian jebolnya tanggul Citarum di Desa Sumberurip ini, pihak pemerintah harus lebih memikirkan, meriset dan mengkaji secara ilmiah berbasis teknologi. Sekaligus memaksimalkan anggaran daerah atau negara untuk mengalokasikannya diprioritaskan pada hal yang bersifat preventif, agar ke depan tidak terjadi lagi hal yang sama.

“Sungai Citarum ini sudah sejak ada Abad 5 Masehi pada kerajaan tertua di Nusantara yaitu Kerajaan Tarumanegara. Mestinya Sungai Citarum menjadi prasasti dan aset negara,” tegasnya.

Harun menjelaskan, Sungai Citarum memiliki nilai sejarah, juga sebagai sumber kehidupan masyarakat yang berada di dekatnya. Namun, saat ini menjadi menakutkan karena banyak pencemaran dan jebolnya tanggul sungai.

Pihaknya berharap kepada Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), agar soal tanggul jebol Citarum ini menjadi Issue Strategis Nasional, mengingat bukan hanya Kabupaten Bekasi saja.

“Soal tanggul jebol ini melintasi sejumlah daerah di Jawa Barat,” pungkasnya. (MC-03)

Comment here