Grumala Masih Simpan Fosil Rahang Gajah Purba yang Ditemukan Tahun 2017 di Kadipaten
MACAKATA.COM – Artikel berjudul “Fosil Manusia Purba Ditemukan di Majalengka” telah terbit di majalah Berita dan Investigasi Forum Dialog tahun 2006 lalu. Penulis artikel itu yakni M. Suparli, E. Sumarli dan Deni.
Dalam artikel yang cukup panjang itu, satu halaman penuh dengan satu foto, menjelaskan secara cukup detail dalam hal sejarah geografi dan kejadian ratusan juta tahun lalu, bahwa di wilayah Baribis Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka Jawa Barat, pernah terjadi retakan tanah, kemudian pihak peneliti menyebutnya jembatan daratan.
Jembatan daratan adalah istilah ilmuwan pada waktu itu, untuk menjelaskan tentang kondisi daratan negara Indonesia, yang masih menyatu dengan Asia secara keseluruhan.
Keretakan daratan Asia waktu itu, ratusan juta tahun lalu, akibat dari adanya pergeseran dari Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Adanya jembatan daratan itu, menurut para ilmuwan waktu itu, telah hidup hewan-hewan berbadan besar seperti Dinosaurus.
Para peneliti ilmuwan menyebutkan, oh ya, para ilmuwan ini adalah tim peneliti dari Balai Arkeologi Bandung tahun 1996. Menyebutkan bahwa ada semacam hewan yang disebut dengan Crocodilus atau bahasa Indonesianya adalah sejenis hewan buaya namun lebih besar. Juga ada hewan sejenis rusa yang juga terindikasi berbadan besar.
Ketua tim penelitian itu, bernama Sudono menyebutkan, bahwa di wilayah Kabupaten Majalengka, seperti wilayah Cipasung Kecamatan Lemahsugih, Gunung Ageung, serta di beberapa titik wilayah tengah Majalengka, yakni Baribis, Pasir Jurig, Tegal Arum dan Ranjikulon, menyebutkan di wilayah yang tadi disebutkan itu, ada jejak kerang dan siput yang menjadi batu karena mengeras.
Bukti tersebut menandakan bahwa di wilayah Majalengka, ratusan juta tahun lalu merupakan sebuah lautan.
Kerang dan Siput tersebut menurut Sudono, mencatatkan, kerang itu sepanjang satu meter dengan lebar 50 centimeter. Bergambar lukisan yang mirip matahari dalam sebuah batu keras, gambar matahari ini mempunyai dua kaki seperti Kepiting.
Menurut Ketua Grup Madjalengka Baheula (Grumala) Nana Rohmana, akrab disapa Mang Naro mengatakan berbicara soal fosil yang ada di Majalengka, di Kadipaten pernah ditemukan fosil Stegodon. Stegodon itu merupakan spesies gajah besar.
Fosil bagian rahangnya Stegodon itu pun masih ada. Tahun 1990 dulu sempat pula ditemukan di Baribis.
Ada keterangan dari Belanda tahun 1900-an, ada penelitian di sekitaran Majalengka khususnya di wilayah Gunung Kromong.
“Di Gunung Kromong itu banyak fosil laut. Belanda menyebut wilayah Majalengka itu Defosit Fosil atau gudangnya fosil. Kami, Grumala masih menyimpan fosil rahang gajah purba. Fosil ini ditemukan di wilayah Kadipaten tahun 2017 lalu,” tandasnya. ( MC-03)
Comment here