Pengusaha dan Muspika serta Pemdes Fasilitasi Jaga Protokol Kesehatan
MAJALENGKA – MACAKATA.COM – Dalam catatan pemerintah Desa Weragati Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka Jawa Barat, ada sekitar tiga ribu orang yang menjadi tukang kredit. Serta puluhan bos atau juragan kredit yang mengakomodirnya.
Namun, data tiga ribu tukang kredit di Weragati itu tidak murni merupakan warga Desa Weragati semua. Sebagian tukang kredit itu merupakan warga lainnya di desa dan kecamatan tetangga, seperti Leuwimunding, Rajagaluh, juga ada yang dari Kadipaten.
Setiap tahunnya, biasanya menjelang Ramadhan atau seminggu ketika menjalani puasa, para tukang kredit yang memasarkan mayoritas busana atau pakaian di beberapa wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi serta Karawang memang selalu pulang untuk kembali bersua dengan keluarganya. Itu telah rutin dilakukan sebelum adanya wabah pandemi Covid-19.
Mereka, ribuan tukang kredit itu biasanya mudik tepat pada saat satu bulan menjelang lebaran. Kenapa hal itu dilakukan? Karena sebagai upaya untuk menghormati bulan suci Ramadhan, sehingga tukang kredit memilih untuk berlibur selama satu bulan penuh, menjelang Ramadhan dan melaksanakan puasa di rumah keluarganya masing masing. Itu dulu sebelum pandemi.
Di lapangan, yakni di wilayah kerja di sana itu, mereka kerap berjalan kaki dari pagi sampai sore. Sehingga, jika hal itu dilakukan pada bulan Ramadhan, akan sangat mengganggu aktifitas menjalankan ibadah shaum. Akan lebih banyak batal karena tak kuat menahan haus.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Weragati, Ade Dodi Mardiyanto mengatakan mayoritas mata pencaharian warga Desa Weragati ini memang sebagai pedagang dan tukang kredit. Setiap tahun ketika Ramadhan itu memang agendanya pulang kampung.
“Kurang lebih sudah ada 900 orang yang pulang, itu hari Rabu. Difasilitasi oleh bosnya masing-masing, serta berkordinasi dengan Puskesmas dan Polsek Palasah, kami menerapkan protokol kesehatan bagi ribuan pemudik yang datang ke Weragati,” ungkapnya.
Kuwu Weragati menambahkan pada Rabu malam, 21 April 2021, masih ada sekitaran lima kelompok pengusaha yang tentu saja masih banyak pemudik tukang kredit yang akan datang.
“Sekarang sudah berkurang. Yang datang, langsung diperiksa suhu tubuhnya dan menjalani tes kesehatan oleh petugas Puskesmas,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Waringin Palasah, Mulyana Alamsyah mengatakan pihaknya memberikan arahan kepada pemudik untuk melakukan isolasi mandiri. Berdasarkan hasil tes, para pemudik yang datang dinyatakan negatif.
“Meski begitu kami anjurkan para pemudik untuk isolasi mandiri, jangan main terlalu jauh dari rumah,” ujarnya.
Salah satu pegusaha, Rudi mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi anak buahnya yang terus berdatangan dengan menggandeng pihak tenaga medis dari Puskesmas Waringin. Mudik ini memang suatu kebutuhan, dan sebelum pandemi pun, mudik bagi warga tukang kredit selalu dilakukan ketika satu minggu memasuki Ramadhan.
“Bedanya sekarang ada aturan, maka kita kordinasi, karena kasihan juga mereka kalau tidak pulang. Sementara setiap tahun selalu berkumpul di rumah jika Ramadhan dan lebaran,” ungkapnya.
Kapolsek Palasah beserta jajarannya juga unsur TNI ikut mengawasi dan memastikan protokol kesehatan tetap dijaga. (MC-03)
Comment here