EKONOMIKISAH HIDUP

Demi Bertahan Hidup, Asset Pencari Nafkah Terpaksa Dilelang

Dijual

MACAKATA.COM – Bisnis sewa sound system kini lagi menjerit. Mereka tak punya klien. Mereka minim dan bahkan NOL job dan nol panggilan, selama pemberlakuan yang disebut PPKM dan terus diperpanjang ini.

Ibarat sudah menangis dan keluar banyak air mata, maka rasa prustasi pun memuncak. Alat yang biasanya mereka gunakan untuk menyambung hidup lewat hajatan ataupun resepsi pesta lainnya, tak bisa mereka lakukan. Alasannya, ada larangan manggung. Hasilnya, alat soumd system mereka hanya nganggur di ruangan khusus rumah.

Sementara, keluarga anak dan istri, masih harus mendapatkan masukan kebutuhan untuk makan, operasional untuk mencari kebutuhan mendesak, tabungan mereka pun ludes.

Mereka memutuskan untuk melelang peralatan sound system yang mereka miliki. Sejatinya, ibarat menjual motor bagi tukang ojeg. Atau menjual sepeda becak bagi tukang becak. Itu sama saja menjual harta yang paling berharga dalam bentuk barang. Mereka menjual assetnya. Sama seperti ibu rumah tangga biasa, yang menjual kalung atau gelang dan perhiasan mereka, ketika terdesak dan sangat terpaksa.

Sementara tabungan terus menipis karena tak ada pemasukan. Kekayaan yang disimpan pun secara otomatis, menjadi solusi terakhir untuk dijual. Dibandingkan harus meminjam ke bank emok atau bank konvensional. Mereka memilih menjual asset.

Menjual barang kesayangan bisa diasumsikan, menunjukkan bahwa orang itu sangat membutuhkan dua hal yang sangat sangat penting. Makan penting. Memelihara barang aset itu juga penting. Tapi kebutuhan yang paling penting adalah makan sehari-hari. Maka, memelihara aset, secara terpaksa harus direlakan untuk dijual.

Tulisan ini memang bukan berita. Saya membaca ini di harian Radar, edisi terbit Agustusan. Mungkin masih banyak lagi kondisi serupa di luaran sana. Hanya kebetulan, saya taunya berita ini dari Radar, koran cetak yang dikliping dan diposting di akun sosial media Facebook.

Dalam tulisan berita itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM, membuat para pengusaha sound sistem dan operatornya menganggur. Mereka tak mendapatkan orderan atau job manggung. Padahal dari sana, mereka mendapatkan nafkah, selanjutnya diberikan untuk anak istri.

Pengusaha  sound system yang meliputi wilayah Kecamatan Sumberjaya, Palasah,  dan Leuwimunding ( SPL) terlihat melakukan aksi lelang sound sistem. Peralatan asset untuk mencari nafkah mereka, dipasang tulisan DIJUAL. Itu terlihat di depan bangunan SMPN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka, tepatnya di wilayah Desa Mirat Kecamatan Leuwimunding.

Seorang operator sound sistem, Arifin Bagja mengatakan, selama PPKM yang terus diperpanjang entah sampai kapan, pihaknya tidak mendapatkan job atau orderan ataupun sewa pinjaman untuk acara hiburan.

Alhasil, tidak ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Sementara sebagaimana makhluk hidup, mereka masih butuh makan dan kebutuhan hidup sehari- hari lainnya.

Pemasukan tidak ada. Mereka sangat terpaksa melelang sound sistem. Adakah yang mau membantu? Mereka sangat membutuhkan bantuan. *** (MC-03)

Comment here