MAJALENGKA – macakata.com – Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, S.Sos.I., M.H selaku Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, mendatangi langsung pantarlih di wilayah Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Kamis, 16 Februari 2023.
Kedatangan Anggota Bawaslu RI Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat ini, ingin memastikan langsung tugas Pantarlih dalam melakukan pencocolan dan penelitian (coklit).
“Soal coklit ini sangat penting, ini demi melindungi hak pilih,””ujarnya, didampingi Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Abdullah. Juga anggota Bawaslu Jawa Barat Zaki Hilmi, Yulianto.
Ketua dan Anggota Bawaaslu Majalengka. Terlihat pula Ketua KPU Majalengka.
Lolly menambahkan, wilayah Kabupaten Majalengka ini sepintas memang landai, namun secara konflik tidak terlalu kuat.
“Namun, kita sama-sama tahu yang namanya menjaga hak pilih itu, perlu dilakukan mesti di daerah yang agak susah medannya. Nah, di Argapura ini memang secara medan, tidak mudah medannya,” ungkapnya.
Masih kata Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenti, kualitas pencoklitan harus benar-benar dilakukan dan dilaksanakan oleh para petugas Pantarlih, yang harus terjun dan turun langsung ke lapangan, mendatangi rumah-rumah dengan tetap membawa alat kerja.
“Kita sama-sama ingin melihat dan memastikan, proses coklit di medan yang sulit ini, bisa dilakukan atau tidak. Karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pencoklitan yang dilakukan oleh temen-temen pantarlih,” ucapnya.
Fakta di lapangan, setelah dirinya melihat dan menyaksikan secara langsung, di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura ini penduduknya rata-rata baru ada di rumah itu menjelang sore hari.
“Waktu sore biasanya mengalami hujan, sehingga menghadapi tantangan bagaimana proses coklit dilakukan meskipun musim hujan. Ini satu hal yang ditemukan,” tandasnya.
Yang kedua adalah, dalam proses coklit ini ternyata memang para petugas pantarlih telah cukup komunikatif, namun didaerah pegunungan seperti wilayah Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka, ada gangguan sinyal.
“Ada gangguan soal signal. Sehingga e-coklit itu tidak efektif ketika proses sedang berjalan. Medannya ini susah sinyal, sehingga kemudian e-coklitnya tak bisa dilakukan. Tetapi memang kami diyakinkan bahwa data tersimpan ketika ada signal secara otomatis, data langsung sinkronisasi,” ucapnya.
Hal ini menjadi tantangan penyelenggara, terutama Pantarlih, mengingat proses coklit membutuhkan ketepatan soal proses yang sudah dicoklit dengan sinkronisasi data yang masuk ke sidalih.
“Jangan sampai nanti ada angka yang ngga match atau gak sesuai, khawatirnya itu membuat pantarlih bekerja dua kali lipat. Jadi ini memang tantangan kita. Mudah-mudahan temen-temen pantarlih bisa melakukannya dengan baik, PKD juga mengawasi dengan tetap membawa alat kerja,” pungkasnya. ****
Comment here