FunLifestyleOPINIScience

Parfum dan Orangnya

MACA – Wangi yang enak tercium oleh hidung menimbulkan sensasi yang lebih baik. Sebaliknya, bau yang menyengat, akan berdampak kurang baik, bad mood, juga akan menjauhi lokasi bau menyengat tersebut. Oleh karenanya, wangi, wewangian, parfum yang melekat pada diri seseorang, akan menjadi daya tarik khusus.

Meskipun, wangi tertentu memang diciptakan untuk menyamarkan kondisi tertentu, menutup bau. Bagi hewan-hewan tertentu, wewangian yang enak dicium, ternyata tak disukai oleh hewan itu. Contoh, tikus dan kawan-kawannya, termasuk ular. Hewan pengerat dan melata itu benci sekali dengan wangi yang menusuk, seperti wangi jeruk, wangi cengkeh, wangi sitrun, dan wangi lengkuas serta wangi sereh.

Pernah di rumahku ada banyak tikus, secara tak sengaja, ada banyak laja atau lengkuas di dapur, kemudian, lengkuas itu diiris tipis-tipis, wanginya menyengat, tapi aromanya enak bagi hidung. Irisan kecil lengkuas itu dilemparkan ke setiap sudut, lima menit kemudian, saya menyaksikan tikus-tikus curut itu pergi perlahan menuju lobang tempat dia masuk rumah. Tikus curut itu tidak berlari, sepertinya mulai mabuk karena mencium aroma lengkuas yang menyengat. Jika di dapurmu atau ruangan lain di rumahmu ada tikus, Cobalah cara sederhana ini.

Bicara parfum, tentu saja harganya macam-macam. Ada banyak varian dan jenis. Tapi cobalah beli sekemampuanmu. Jangan dipaksakan.

Sebagai tips, jika mau awet, maka beli parfum yang isi ulang di toko Refill manapun, jangan memakai alkohol, murni saja, bibit parfumnya. Semprotkanya sedikit saja, tapi bisa tahan lebih dari enam jam.

Pernah karena penasaran, saya coba beli Kasturi, wangi Kasturi ini nyatanya, kurang cocok bagiku. Wanginya itu sering dipakai oleh orang-orang yang biasanya ada di rumah ibadah. Bagi orang lain, mungkin Kasturi wanginya menyenangkan.

Oleh karenanya, bicara parfum, aroma, wewangian, hendaknya disesuaikan dengan seleramu. Wangi dengan aroma buah-buahan sepertinya lebih netral, untuk cowok maupun cewek. ****

Comment here