MAJALENGKA – macakata.com – Akrab disapa sesuai namanya, ibu yang satu ini seperti tak kenal lelah. Padahal, perempuan kelahiran Garut, 09 Desember 1965 ini sudah bukan remaja lagi.
Pada usianya yang ke 58 tahun, dia masih tetap memperlihatkan sikap energik, lincah, cekatan. Dia mampu secara tangkas bilamana berkordinasi serta berkomunikasi dengan sesama kerabat, kolega maupun guru-guru pendidik yang menjadi parnter kerja di lingkungan sekolahnya. Itu terbukti dengan gelaran acara dan kegiatan-kegiatan di sekolah, yang terkadang diselenggarakan secara mendadak.
Dia bernama lengkap Sri Aminah. Dengan nama pena Aminah Asgar. Kalian tau Asgar, itu merupakan kepanjangan dari “Asli Garut”.
Pengalaman mengajar Aminah cukup konsisten. Beliau memulai mengajar di SLB A ABC YPLB Lembang Bandung. Kemudian SMPN 2 Dayeuh Kolot Bandung. Setelah itu mengajar di SMP Paket B SKB Majalengka, SDN 3 Majalengka, SLB B Majalengka Kulon, UPTD Majalengka dan kini masih mengajar di SLB B YPLB Majalengka.
Selain menjabat sebagai Kepala SLB B YPLB Majalengka, Sri Aminah juga merupakan Ketua dari komunitas Warung Literasi Asik. Kecintaannya pada dunia literasi, khususnya baca dan tulis puisi, membuatnya punya banyak kenalan dan aktif di lembaga GLS Indonesia, GLS Desak Provinsi Jawa Barat, Fordan Literasi Majalengka.
Pengalamannya dalam membuat karya diantaranya telah melahirkan sejumlah buku, yakni, Mencipta Puisi (kumpulan), Getaran sSuara Sukma I, Getaran Suara Sukma II dan Pura pura Rici.
Dalam pengalamannya berkarya di bidang puisi ini, Sri Aminah juga kerap meraih dan memperolah piagam juara. Aminah pernah menjuarai baca puisi antar guru PGRI Majalengka sebagai juara 3. Pernah juga menjadi juara 2 dalam ajang lomba baca puisi “Potong Bebek Angsa” UPI Bandung, serta yang tak kalah menarik, ia pernah masuk dalam jajaran 10 karya terbaik Cipta Puisi se Jawa Timur dengan tema karya “Sang Guru Qolbu”.
Sri Aminah memang tak muda lagi. Tetapi, siapapun yang mengenalnya, atau baru pertama kali bertemu dengannya, maka akan terasa akrab dan teman dekat. Kata kunci yang selalu melekat di hatinya hanya kalimat lugas dan singkat, yakni “Hanya Ingin Bermanfaat, Tak Perlu Jadi Hebat.”. ( RIK )
Comment here