Lifestyle

Sentuhan

MACA – Sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lainnya, maka satu orang itu sudah pasti akan sangat tergantung pada yang lainnya.

Sebagai contoh, ‎suami akan butuh istrinya. Begitupun sebaliknya. Tak perlu muna (munafik), karena setiap suami butuh setidaknya menyentuh istrinya sesering mungkin.

Istri pun sama, perlu dan butuh sentuhan tangan suaminya. Coba saja rasakan. Misalnya, dalam sebulan tak bersentuhan, suami pasti uring-uringan, pusing, pasti minta jatah. ‎Itu alamiah.

Istri pun sama, dia, meski tak meminta secara langsung, isyarat sikap dan perilaku‎ melalui kode-kode, misalnya marah tapi bukan marah sangat emosional, tiba-tiba judes, maka suami perlu menenangkannya. Pada saat itulah, rayuan sentuhan diperlukan. Butuh ruang privat untuk saling melepas kerinduan dengan sentuhan.

Suami pun sama, ketika seminggu belum melakukan sentuhan, maka jika pun tidak peka karena jaga gengsi misalnya, sang istri harusnya lebih faham. Terkadang suami pun butuh dirayu. Terkadang suami pun ingin diajak, bukan mengajak. ‎Mereka perlu sesekali diajak.

Sentuhan itu seperti yang biasa orang lain lakukan ketika pegal-pegal badan. Ada orang yang sebulan sekali rutin terapis ke tukang pijat. Tujuannya untuk merileks an semua otot-ototnya yang kaku.

Maka bercinta, juga merupakan terapi untuk menjaga kewarasan antara pria dan wanita. Kesehatan mental diperlukan dengan setuhan dan saling menyentuh.

Tak perlu tabu untuk mengungkapkannya. Bagaimana dengan yang masih sendiri?? **

Comment here